Dalam
laporannya, Monica menyebut, Jalan Tol Trans-Sumatera mendorong pertumbuhan
sektor properti pada Kuartal I-2021, terutama dipicu oleh sektor lainnya, seperti pertanian yang merupakan
sektor ekonomi utama di delapan provinsi.
Sektor
tersebut menyumbang 22 hingga 32 persen dari PDRB di setiap provinsi, kecuali
Sumatera Selatan.
Baca Juga:
Percepat Konektivitas Sumut, 2 Ruas Baru Tol Kutepat Rampung 100%
Setelah
pertanian, perdagangan menjadi sektor ekonomi utama di enam provinsi,
memberikan PDRB 11 hingga 19 persen di setiap provinsi.
Manufaktur
adalah sektor utama di empat provinsi, menyumbang 20 hingga 28 persen dari
PDRB.
Lalu
pertambangan merupakan sektor utama di tiga provinsi, menyumbang 13 hingga 20
persen dari PDRB.
Baca Juga:
Tol Baru di Sumatera Ditargetkan Capai 972 Kilometer di Akhir 2024
Karenanya,
melihat struktur ekonomi di Sumatera, kawasan industri penunjang pertanian dan
pertambangan berpeluang menjadi jenis utama pertumbuhan properti di sepanjang
ruas Tol Trans-Sumatera.
"Jalan
tol juga harus memudahkan akses ke properti, serta tujuan wisata yang unik dan
beragam di seluruh pulau," terang dia.
Oleh
karena itu, sektor pariwisata dan perhotelan juga akan tumbuh sejalan dengan
beroperasinya jalan tol ini.