WahanaNews.co | Satgas Damai Cartenz mengaku sedang menyelidiki rekaman yang berisi pengakuan ancaman pembunuhan terhadap Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan tentang video yang beredar, kami gunakan ahli juga untuk mengetahui detail tentang videonya," ujar Kepala Humas Satgas Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go saat dikonfirmasi, Sabtu (27/5/23).
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Dalam video terbaru yang dirilis Jumat (26/523), Pilot Susi Air itu menyebut KKB akan menembaknya jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan.
"Jika itu [negosiasi] tidak terjadi dalam waktu dua bulan, mereka mengatakan akan menembak saya," kata Mehrtens dalam video yang tersebar.
Sebelumnya, Polda Papua mengaku telah mengirimkan tim khusus guna mengoptimalkan proses negosiasi yang dilakukan untuk membebaskan Kapten Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan tim khusus tersebut diharapkan dapat membantu upaya penyelamatan melalui negosiasi terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Mathius menyebut tim khusus yang dikirimkan itu juga melibatkan pihak Dewan Gereja dan Keuskupan setempat untuk membantu proses negosiasi.
"Saya berbicara dengan berbagai pihak tentang proses negosiasi ini termasuk dengan pihak Gereja yang di dalamnya ada Dewan Gereja dan Uskup yang akan semaksimal mungkin melakukan negosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya untuk bisa melepas pilot yang dibawanya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/5).
Sebelumnya, Philip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Selain menyandera pilot asal Selandia Baru itu, KKB juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air. Mereka juga menyerang empat prajurit TNI hingga meninggal dunia.
Terhitung hampir tiga bulan Mehrtens belum juga dibebaskan KKB. Pemerintah melalui TNI dan Polri masih terus berupaya melakukan operasi penyelamatan.
Saat ini, TNI tengah memberlakukan status siaga tempur usai prajurit tewas dalam operasi penyelamatan Mehrtens. Siaga tempur diklaim akan diberlakukan di pusat operasi KKB saja.[eta]