Ironisnya, setelah diunduh aplikasi tersebut kemudian diuninstall oleh 450 ribu penggunanya.
Ratingnya pun rendah, hanya mendapatkan rating sebanyak 2,5 dari skala 5, dengan kolom komentar banyak diisi kekecewaan pelanggan.
Baca Juga:
31 Wamen Masih Rangkap Jabatan Komisaris BUMN, MK Beri Masa Transisi Dua Tahun
"Sekarang, PLN Mobile bukan sekedar aplikasi saja, kini menjadi one stop services, seluruh layanan PLN bisa didapatkan melalui aplikasi PLN Mobile. Masyarakat jadi semakin efisien waktu dan mampu mendapatkan layanan tercepat dari PLN," ucap Darmawan.
Hingga Februari 2024, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 48 juta pengguna dengan rating 4,8.
Jika dibandingkan dengan aplikasi layanan BUMN lainnya atau aplikasi utilitas di ASEAN, rating PLN Mobile saat ini berada di posisi paling atas.
Baca Juga:
Soal Rencana Merger Garuda dan Pelita, Kemenhub Buka Suara
Di sisi pemasaran, PLN juga aktif melakukan strategi ekstensifikasi dan intensifikasi.
Strategi ektensifikasi dilakukan dengan memperluas pasar melalui produk-produk yang inovatif untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, industri dan bisnis.
Sebagai contoh, PLN mendorong perusahaan yang menggunakan pembangkit sendiri untuk beralih ke listrik PLN.