Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, keberadaan JIC juga akan mendukung skema Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dalam rangka mempercepat transisi energi.
Melalui ARED, PLN membangun sistem kelistrikan andal yang dilengkapi smart grid untuk mengintegrasikan sistem pembangkitan, transmisi, distribusi dan layanan pelanggan.
Baca Juga:
PLN Sumedang Siapkan Listrik Andal Pada Acara Panen Raya Serentak di Majalengka
“Dengan smart grid, kami dapat menyelaraskan pengoperasian sistem penyimpanan energi dalam bentuk baterai sebagai base-load untuk menyiasati tantangan intermitensi energi baru terbarukan (EBT). Hal ini juga memungkinkan penyaluran listrik dari sumber EBT dari lokasi yang sangat jauh ke pusat demand,” ungkap Darmawan.
Sementara itu, Vice President & CEO Digitalisasi Tenaga Listrik Huawei, David Sun berharap berbagai pencapaian JIC tersebut dapat bermanfaat untuk industri kelistrikan di Indonesia, khususnya PLN.
Terutama dalam meningkatkan efisiensi perusahaan dan pelayanan terhadap pelanggan.
Baca Juga:
4 Tips Listrik Aman Saat Liburan
“Dalam proses mendorong transformasi digital di PLN, JIC punya peranan penting. Salah satunya teknologi yang kami bawa dalam kolaborasi ini adalah pengembangan 1FMS yang kami yakin akan menjadi benchmark kelas dunia di masa depan,” pungkas David Sun.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.