WahanaNews.co | Asosiasi
Energi Surya Indonesia (AESI) membantah pernyataan yang berkembang di sejumlah
kalangan terkait pengembangan PLTS Atap yang disinyalir akan membawa kerugian
kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero).
Baca Juga:
Transisi Energi Butuh Pembaruan Teknologi dan SDM Berdaya Saing Tinggi
Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa mengungkapkan pandangan
beberapa pihak yang menyatakan PLTS Atap akan membawa kerugian bagi PLN tidak
tepat dan menyesatkan. Berdasarkan kajian USAID & NREL (2020)1 jika
kapasitas PLTS Atap mencapai 3 GW, dengan tingkat tarif saat ini maka penurunan
pendapatan PT PLN sangat kecil, hanya 0,2%.
Sebagai catatan sampai dengan Januari 2021, jumlah kapasitas
PLTS Atap di pelanggan PLN baru sebesar 22,63 MW. "Jelas sekali ada ketakutan
berlebihan dan upaya sistematis untuk membesar-besarkan hal yang sebetulnya
bukan isu penting dari revisi Permen ini," kata Fabby.
Bahkan pada sejumlah sistem, misalnya di Jawa-Bali, meningkatnya
populasi PLTS Atap yang menghasilkan listrik di siang hari dapat membantu
memangkas biaya produksi listrik dari PLTG/PLTGU yang beroperasi di beban
menengah (load follower).
Baca Juga:
PLN Diminta Tidak Membatasi Pemanfaatan PLTS Atap di Sektor Industri
Dengan demikian peningkatan kapasitas PLTS Atap di Sistem
Jawa-Bali justru bisa berdampak pada penurunan BPP PLN. Hal yang sama bisa
terjadi di daerah-daerah luar Jawa yang didominasi oleh PLTD, dengan rata-rata
biaya pembangkitan berkisar pada 1300 - 1900/kWh, PLTS Atap akan menurunkan
biaya produksi.
Demikian juga dengan klaim bahwa nilai transfer 1:1
merugikan PLN karena ada losses di jaringan, sebaiknya dikaji secara serius
karena adanya PLTS Atap justru bisa saja memperbaiki kualitas tegangan dan
menurunkan losses distribusi.
Penggunaan PLTS Atap di segemen C&I dinilai punya dampak
menurunkan biaya BPP PLN dan subsidi. Dengan penggunaan listrik captive dari
PLTS Atap oleh C&I, PLN didorong untuk mengoptimalkan operasi pembangkitnya
dan mengefisienkan Specific Fuel Consumption (SFC) pembangkit-pembangkitnya
sehingga berdampak pada penurunan BPP.