WahanaNews.co | Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Seknas Jokowi, Guruh Hermawan, merasa prihatin atas sejumlah aksi menyudutkan pemerintah yang ditengarai dilakukan oleh segelintir relawan.
Mulai polemik bisnis polymerase chain reaction (PCR), hingga wacana reshuffle kabinet.
Baca Juga:
Bahas Audit, Jubir Luhut Minta LSM Harus Transparan
Guruh menilai, tuduhan atas sejumlah menteri terlibat dalam bisnis PCR itu tidaklah berdasar.
"Kami tegak lurus menjalankan amanat relawan yang menyatukan bangsa, bukan gegabah menyudutkan pemerintah. Apalagi ada tuduhan ikut mendikte pemerintah untuk melakukan reshuffle kabinet atau terlibat membongkar isu PCR gate. Tidak ada bukti itu, jadi bila ada pernyataan itu, maka Seknas Jokowi menyatakan keberatan atas tuduhan pihak tertentu," kata Guruh, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (9/11/2021).
Ia menilai, berkembangnya isu bisnis PCR yang disebut-sebut melibatkan dua menteri di Kabinet Jokowi, sangatlah mengada-ada.
Baca Juga:
Bongkar Kegiatan Bisnis Tes PCR di Masa Pandemi, Ini Temuan KPPU
Menurut Guruh, tudingan yang mengarah kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri BUMN, Erick Thohir, itu tidaklah berdasar.
Guruh juga membantah adanya organisasi yang mengatasnamakan Kelompok Kerja Pendukung Jokowi (KKPJ) yang di dalamnya terdapat organ relawan Seknas Jokowi.
Menurutnya, Seknas Jokowi tidak pernah terlibat, apalagi menyinggung, soal reshuffle kabinet.
Hal itu, kata dia, bukan kewenangan Seknas Jokowi.
"Bahkan, dengan tegas kami sampaikan, Seknas Jokowi tidak mengenal organisasi KKPJ. Kita akan telusuri apabila ada pihak atau anggota Seknas Jokowi yang terlibat pola lama dalam meminta jabatan,” klaim Guruh.
Sekjen Seknas Jokowi, Tumpak Sitorus, menambahkan, tuduhan atas sejumlah menteri terlibat dalam bisnis PCR sama sekali tidak berdasar.
Jangan sampai, kata dia, upaya pemerintah dalam menangani dan mengendalikan pandemi Covid-19 ini dipolitisasi dengan isu bisnis PCR.
"Adanya pernyataan seolah-olah Menteri BUMN cawe-cawe dalam pengadaan PCR, terlebih di masa darurat pandemi, adalah tuduhan yang keji. Untuk itu, pada kesempatan ini, Seknas Jokowi mendukung Bapak Menteri Erick Thohir," kata Tumpak Sitorus.[qnt]