Prabowo juga mengungkapkan bahwa kartel narkoba kini semakin canggih dalam menjalankan aksinya. Ia bahkan menyebut ada kelompok yang memiliki kapal selam sendiri untuk menyelundupkan narkoba ke berbagai wilayah.
“Bahkan sekarang ada modus si kartel-kartel narkoba punya kapal selam. Dia punya kapal selam,” kata Prabowo yang disambut terkejut oleh para hadirin.
Baca Juga:
Mungkinkah Waduk Jatiluhur Jebol? Prabowo, KDM, dan Pramono Wajib Menjaga Fungsi Hutan di Hulu
Oleh karena itu, Prabowo meminta Polri bekerja sama erat dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, dan lembaga lainnya dalam membangun sinergi pemberantasan narkoba lintas instansi.
“Jadi polisi harus lebih sigap, kompak, kerja sama dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, semua, semua lembaga kita harus jadi satu tim. Saya selalu katakan kita harus kerja dengan team work. Jangan ego sektoral, jangan loyalitas korps berlebihan. Kita satu korps, korps merah putih, korps NKRI,” tegasnya.
Dalam bagian lain pidatonya, Prabowo juga menyinggung isu tudingan otoriter yang kerap diarahkan kepadanya. Ia mengaku sering menonton berbagai podcast yang mengkritiknya sebagai bentuk introspeksi diri.
Baca Juga:
Soal Bea Cukai Sarang Pungli, Djaka Budi: Sedikit demi Sedikit Kita Hilangkan
“Jadi malam-malam saya buka (podcast), apa iya ya? apa memang saya otoriter? Rasanya enggak sih,” katanya sambil tersenyum.
Meski mengaku sempat merasa kesal, Prabowo menilai kritik adalah bagian penting dari demokrasi dan menjadi pengingat agar pemimpin tidak terjebak dalam kesalahan.
“Saya suka malam-malam suka buka podcast-podcast itu, kadang-kadang dongkol juga ya, apa ini? Tapi saya catat oh oke,” ujarnya.