WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dengan nada tegas mengingatkan agar kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dijadikan alat politisasi yang merugikan kepentingan rakyat kecil.
"Harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi, tujuan Makan Bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita-kita ini makan lumayan. Mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ini yang harus kita atasi," kata Prabowo saat tiba di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Baca Juga:
Indonesia dan Kanada Tanda Tangani ICA-CEPA, Awal Babak Baru Perdagangan Indonesia dengan Amerika Utara
Prabowo menjelaskan bahwa program MBG dirancang untuk menjangkau puluhan juta anak hingga masyarakat yang membutuhkan, sebuah upaya besar yang memang tidak lepas dari hambatan.
"Untuk memberi makan sekian juta, pasti ada hambatan, rintangan, ini kita atasi," ucapnya.
Ia menegaskan dirinya terus memantau dinamika program ini meski sedang berada di luar negeri selama sepekan terakhir.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Akhiri Lawatan di Kanada, Perkuat Kemitraan Lewat ICA-CEPA
Usai kembali ke Tanah Air, ia langsung berencana memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana bersama sejumlah pejabat terkait untuk membahas kasus keracunan.
"Saya baru dari luar negeri 7 hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan berapa pejabat, kita akan diskusikan," ujarnya.
Prabowo menilai kasus keracunan akibat MBG merupakan masalah serius yang harus ditangani secara cepat dan tuntas, meskipun ia yakin jalan keluar akan ditemukan.
"Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal, tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik," tegasnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]