Jawaban presiden simple sekali yaitu Indonesia punya lebih dari 500 kabupaten/kota dan pulau 17.000 lebih, Presiden dalam seminggu meluangkan waktunya 3 kali ke lapangan untuk mendengar langsung apa masalah dan membuat kebijakan.
"Saya melihat ada model baru yang mungkin bisa juga dicontoh teman-teman di Korea," ungkap Bahlil.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Sedangkan Dubes Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto mengatakan ia telah melaporkan secara mendetail semua investasi Korea di Indonesia.
"Alhamdulillah bisa diselesaikan, 1-2 masalah teknis sedang diselesaikan dalam pembicaraan tapi lewat menteri Bahlil tidak ada hal yang mustahil, semua persoalan teknis ada jalan keluarnya," kata Gandi.
Gandi menyebut delegasi tersebut bukan delegasi pengusaha Korsel pertama yang ia bawa ke Indonesia sejak menjabat 15 bulan yang lalu.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
"Saya sudah membawa 57 pengusaha Korsel 2 bulan lalu langsung terjun ke IKN langsung, kemudian juga untuk pembangunan infrastruktur baik di Jakarta misalnya MRT tahap ke-4 dan LRT yang dibuat oleh investor Korea," ungkap Gandi.
Selanjutnya ia mengaku juga pernah membawa 12 pengusaha besar bidang perbankan asal Korsel untuk membiayai perusahaan konstruksi yang akan membangun di IKN.
"Kali ini yang datang adalah untuk pertanian, 'smart farming' dan juga 'chaebol-chaebol' yang 'hi-tech' semua merasa puas dan hebatnya didampingi 'national assembly' atau DPR Korsel, termasuk sebelumnya calon presiden di korea yang akhirnya bergabung dengan Presiden Korsel sekarang," tambah Gandi