WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa pemerintah bakal menghentikan ekspor tembaga dalam bentuk mentah mulai tahun ini.
Jokowi mengatakan, penghentian ekspor barang mentah tidak boleh berhenti pada nikel dan bauksit yang sudah ia umumkan sebelumnya.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Jangan sampai ini nikel sudah setop, saya sudah sampaikan lagi bauksit di Desember kemarin bauksit setop Juni, nanti sebentar mau saya umumkan lagi tembaga setop tahun ini," kata Jokowi dia cara Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2/2023).
Jokowi mengeklaim, Indonesia sudah mampu melakukan hilirisasi industri tembaga karena beberapa smelter yang sedang dibangun akan segera rampung.
"Saya cek kemarin smelternya Freeport dan smelter yang ada di NTB sudah lebih dari 50 persen jadi, Freeport sudah 51 persen, jadi berani kita setop," ujar dia.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Mantan gubernur DKI Jakarta ini pun menekankan bahwa hilirisasi industri adalah kunci agar Indonesia dapat menjadi negara maju.
Ia mengatakan, hilirisasi nikel di dalam negeri sudah terbukti meningkatkan nilai tambah yang diperoleh Indonesia
Jokowi menyebutkan, saat masih mengekspor nilai mentah, uang yang diperoleh hanya 1,1 miliar dollar AS, tapi kini melonjak hingga 30-33 miliar dollar AS setelah mengekspor barang jadi.
"Bayangkan, dari kira-kira Rp 17 triliun lalu melompat jadi Rp 450 triliun, betapa nilai tambah itu sangat besar sekali," kata Jokowi dilansir dari Kompas (1/2/2023).
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan hilirisasi industri dan tidak segan menghentikan ekspor barang mentah meskipun diprotes banyak negara.
"Karena inilah yang akan melompatkan negara berkembang menjadi negara maju, apalagi negara kita. Jangan berpikir negara kita akan menjadi negara maju kalau kita takut menghilirkan bahan-bahan mentah yang ada di negara kita," ujar Jokowi. [ast]