WahanaNews.co, Jogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja mengadakan Dies Natalis ke-74 pada Selasa (19/12/2023) lalu.
Namun, yang kini menjadi perbincangan adalah, salah satu alumnus terbaik mereka, yaitu Presiden Joko Widodo, tidak hadir di acara tersebut.
Baca Juga:
Pemkab Sleman Perbaiki 13 Jembatan untuk Keamanan dan Kenyamanan Masyarakat
Rektor UGM bahkan secara pribadi telah mengundang Presiden Jokowi. Ba
Padahal, beberapa alumnus lainnya yang kini punya 'nama' turut hadir, seperti Capres Nomor Ganjar Pranowo, Mensesneg Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
"Sebenarnya UGM mengundang beliau (Jokowi). Cuma sampai tadi malam beliau masih di Jepang jadi waktunya tidak cukup untuk sampai di Jogja meskipun sebenarnya beliau sangat berkeinginan untuk memberikan pidato langsung ke UGM," kata Sekretaris UGM Andi Sandi saat bertemu dengan wartawan, Rabu, (20/12/2023).
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu- Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musholla Ar-Rachmad di Koramil 420-09/Bangko
Pihak kampus bahkan juga telah meminta Jokowi untuk memberikan kata sambutan berupa video untuk Dies Natalis kali ini. Namun, hingga acara selesai, video tersebut tidak diperoleh pihak UGM.
"Sebenarnya video ini sudah lama kita sampaikan ke beliau. Cuma memang yang namanya permintaan tidak semuanya harus dikabulkan," lanjutnya.
"Tapi prinsipnya beliau itu berkeinginan sekali untuk (datang ke acara) ini, cuma ada agenda kenegaraan yang tidak bisa ditinggalkan jadi beliau tidak bisa hadir," sambung Andi.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana juga menjelaskan alasan ketidakhadiran Presiden Jokowi di acara Dies Natalis ke-74 UGM di Yogyakarta.
"Mengingat jadwal bapak presiden sangat padat, kunjungan kerja ke daerah dan baru saja kembali ke tanah air dari kunjungan luar negeri dini hari tadi. Mohon dimaklumi, presiden tidak bisa hadir secara fisik maupun daring pada Dies Natalis ke 74 UGM," ujar Ari, melansir VIVA.
Banyak yang beranggapan bahwa ketidakhadiran Presiden Jokowi berkaitan dengan kejadian beberapa saat lalu, ketika Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa UGM sempat mengkritik beberapa kebijakan Presiden Jokowi, dan bahkan memberinya gelar alumnus UGM paling memalukan.
[Redaktur: Alpredo Gultom]