WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federasi Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, beserta Ibu Negara Janja Lula da Silva dan delegasi resmi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Pertemuan bilateral tersebut menjadi bagian penting dari rangkaian agenda diplomatik antara Indonesia dan Brasil, yang menandai babak baru dalam hubungan kedua negara sebagai mitra strategis di berbagai sektor.
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Presiden Lula da Silva Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Brasil
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa hormat dan kegembiraannya atas kunjungan Presiden Lula da Silva ke Indonesia.
Ia juga mengenang sambutan hangat yang diterimanya saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Brasilia pada Juli 2025 lalu.
“Sekali lagi, ini adalah suatu kehormatan besar untuk kami menerima Yang Mulia beserta delegasi di Jakarta setelah kunjungan saya ke Brasilia pada bulan Juli yang lalu. Saya ucapkan terima kasih atas penerimaan yang sangat baik, yang saya terima waktu saya berkunjung ke Brasil dalam kunjungan kenegaraan. Dan sekarang Yang Mulia Presiden Brasil membalas kunjungan kenegaraan itu dan kami terima kasih sekali lagi,” ujar Presiden Prabowo.
Baca Juga:
23 Juta Peserta Menunggak, BPJS Kesehatan Tumpuk Utang Rp10 Triliun
Kepala Negara menegaskan bahwa kunjungan kenegaraan kedua pemimpin menjadi simbol nyata eratnya hubungan persahabatan antara Indonesia dan Brasil.
Menurutnya, kerja sama kedua negara perlu terus diperluas melalui berbagai langkah konkret yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kunjungan kenegaraan kita berdua adalah bukti bahwa hubungan persahabatan antara kedua negara kita semakin erat. Dan itulah yang kita inginkan untuk mempererat hubungan persahabatan dan lebih penting kerja sama di segala bidang,” ungkap Presiden Prabowo.
Selain memperkuat hubungan politik dan diplomasi, Presiden Prabowo juga menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Hari Kemerdekaan Brasil ke-203 yang baru dirayakan pada 7 September lalu.
Ia menggarisbawahi bahwa kerja sama ekonomi antara kedua negara menunjukkan perkembangan positif, terutama dalam upaya pembentukan Indonesia–Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
“Yang Mulia, saya senang melihat kemajuan hubungan bilateral kita, khususnya di bidang ekonomi. Kita akan terus merencanakan dialog ke arah pembentukan Indonesia–Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement. Saya yakin bahwa ini akan mempererat hubungan kita dan akan membuat kedua ekonomi kita dan ekonomi seluruh Amerika Latin berkembang dengan pesat,” tuturnya.
Presiden Prabowo juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Indonesia dan Brasil sebagai kekuatan ekonomi baru di tingkat global.
Dengan jumlah penduduk gabungan mencapai sekitar setengah miliar jiwa, kedua negara diyakini mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi regional maupun dunia.
“Kita adalah sama-sama kekuatan ekonomi baru. Tadi Yang Mulia telah mengingatkan kedua negara kita jumlahnya 500 juta manusia. Setengah miliar dari populasi dunia, hanya kedua negara kita. Apalagi kita sekarang bagian juga dari BRICS, apabila kita nanti menghasilkan Indonesia–Mercosur CEPA, ini akan sangat mendorong kekuatan ekonomi bersama,” jelas Presiden Prabowo.
Lebih jauh, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa dalam pertemuan bilateral ini kedua pihak akan menandatangani empat kesepakatan penting sebagai langkah nyata peningkatan kerja sama lintas sektor.
Sebagai wujud penghargaan terhadap Brasil dan penguatan hubungan budaya, pemerintah Indonesia juga berencana menjadikan bahasa Portugis sebagai salah satu prioritas bahasa asing dalam sistem pendidikan nasional.
“Ini bukti bahwa kami memandang hubungan Brasil dan Indonesia sangat-sangat penting,” pungkas Presiden Prabowo.
Pertemuan tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat fondasi kerja sama ekonomi dan politik, tetapi juga membuka peluang baru dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan inovasi teknologi antara dua negara sahabat lintas benua ini.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]