WahanaNews.co | Proyek pembangunan Bendungan Tiga Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, terkendala pembebasan lahan.
Akibatnya, pengerjaaan proyek ini diperkirakan akan molor.
Baca Juga:
Wamen Diana Dorong Peran Profesional SDA dalam Dukung Swasembada Pangan
Kepala Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII, Lukman Hakim, menjelaskan, ada tiga pembebasan lahan yang akan dilakukan, yakni akses jalan menuju lokasi pengambilan material atau Quarry, Borrow Area, dan jalan alternatif yang baru menuju Bendungan Tiga Dihaji.
Belum bebasnya sejumlah persil lahan, membuat BBWSS VIII terpaksa menggunakan akses jalan kabupaten yang digunakan untuk menuju lokasi pembangunan Bendungan Tiga Dihaji.
"Saat ini, untuk kelancaran kami gunakan jalan akses kabupaten. Kadang kita terhambat, ya karena jalan tersebut gabung dengan jalan yang digunakan masyarakat," katanya, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga:
Kementerian PU dan Ombudsman RI Perkuat Kolaborasi untuk Pelayanan Publik Optimal
Dijelaskannya, pembebasan lahan tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan 2022 mendatang.
Pembebasan lahan itu bakal di lakukan terhadap persil yang berada di 6 desa dan dua kecamatan yang berada di sekitar lokasi pembangunan Bendungan.
Berapa besaran luas persil hingga ganti rugi yang harus dikeluarkan, ia mengaku pihaknya belum dapat memberikan data lengkap, karena saat ini dalam proses pengukuran oleh BPN.
"Jadi, kami belum dapat memberikan detail informasi persil dan luas serta biaya ganti rugi. Tetapi yang jelas pembebasan lahan ini rakyat tidak akan dirugikan," tegas Lukman.
Diakuinya, permasalahan pembebasan lahan di Bendungan Tiga Dihaji dapat berpengaruh terhadap target selesainya pengerjaan proyek nasional yang biayanya mencapai Rp 3,7 triliun itu.
Namun demikian, pihaknya akan tetap mengusahakan pekerjaan Bendungan Tiga Dihaji selesai pada tahun 2023 mendatang.
Untuk saat ini, pekerjaan fisik Bendungan Tiga Dihaji mencapai 23,5 persen.
"Kami akan evaluasi terkait dengan adanya kendala ini, harapan kami 2023 selesai. Tapi ada kendala lahan ini kami upayakan maksim tahun 2025 rampung," pungkasnya. [qnt]