Pertamina
disebut berprinsip agar proses pengadaan lahan ini tidak merugikan warga yang
lahannya terdampak, oleh karenanya perusahaan pelat merah itu juga memberikan
edukasi kepada para warga agar dapat mengelola uang hasil penggantian lahan
dengan sebaik-baiknya.
"Rata-rata
warga memiliki lahan yang luas. Semakin luas lahannya, otomatis semakin besar
uang penggantian yang diterima," ucapnya.
Baca Juga:
Menteri ESDM Tegaskan Ketersediaan Solar untuk Nelayan
Sebagai
informasi, Grass Root Refinery Tuban
(GRR Tuban) dibangun untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak sebesar
300.000 barrel per hari, yang akan menghasilkan BBM berstandar Euro V berupa gasoline
sekitar 80.000 barrel per hari, gasoil sekitar 100.000 barrel per hari, dan
Avtur sekitar 30.000 barrel per hari.
GRR
Tuban diintegrasikan dengan kilang petrokimia yang berproduksi 3.750 KTPA.
Dengan
kehadiran kilang di Tuban, maka kebutuhan BBM ke depan dapat dipenuhi dari
kilang dalam negeri, sehingga mengurangi impor. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.