WahanaNews.co | PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) menyatakan pihaknya akan menyediakan
layanan sertifikasi listrik terbarukan atau biasa disebut Renewable Energy
Certificate (REC).
Layanan ini disediakan karena sejumlah perusahaan-perusahaan
global di Indonesia sulit memenuhi target 100 persen penggunaan energi baru
terbarukan (EBT) dalam seluruh aktivitas bisnisnya.
Baca Juga:
RI Targetkan 30 PLTN hingga 2060, ALPERKLINAS Soroti Transfer Teknologi dan Kompetensi SDM
Hal itu karena masih minimnya pasokan listrik yang
dihasilkan dari pembangit listrik berbasis EBT di tanah air.
Inisiatif ini dapat membuat para perusahaan global yang
beroperasi di Indonesia tidak harus membangun pembangkit listrik EBT.
"PLN siapkan sertifikat REC. Ini diperuntukan bagi
pelanggan PLN yang membutuhkan carbon foot print. Jadi tanpa membangun sendiri
perusahaan itu sudah diakui secara global untuk foot print carbonnya,"
ujar Vice President Director PLN Hikmat Drajat dalam webinar, Rabu (25/8/2021).
Baca Juga:
ITPLN hingga Tel-U Siapkan Beasiswa, Pendaftaran Ditutup 16 Juni
Ia menjabarkan saat ini REC didukung oleh pembangkit listrik
berbasis EBT yang dioperasikan PLN dengan total 10,5 GW di seluruh Indonesia.
Atau sebesar 14 persen dari total kapasitas pembangkit
Listrik nasional saat ini, dan akan terus diperbesar sesuai target Pemerintah
23 persen pada 2025.
"Ini bagaimana PLN membantu penuhi kebutuhan
perusahaan. Tanpa harus berinvestasi di EBT, tapi sudah diakui
kontribusinya," tambahnya.