WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) menunjukkan performa keuangan yang solid di tahun 2024, salah satunya ditandai dengan membaiknya rasio utang terhadap ekuitas (DER) yang mencapai 38,02% serta rasio cakupan bunga konsolidasi (CICR) sebesar 3,71 kali.
Kinerja ini memperkuat pijakan PLN dalam menjalankan strategi investasi jangka panjang guna menjaga keandalan pasokan listrik nasional.
Baca Juga:
Formula E 2025 Berjalan Lancar, PLN Tuai Pujian atas Keandalan Pasokan Listrik
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pencapaian positif ini merupakan buah dari konsistensi Perseroan dalam menerapkan strategi keuangan yang pruden serta pengelolaan utang yang efisien.
Upaya ini tidak hanya berdampak pada peningkatan rasio keuangan, tetapi juga memperbesar ruang gerak perusahaan untuk merealisasikan proyek-proyek strategis di sektor ketenagalistrikan.
“Pencapaian rasio DER dan CICR yang sehat ini mencerminkan komitmen kami dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan di tengah dinamika global dan upaya transisi energi. Hal ini menjadi fondasi kuat bagi PLN dalam mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan yang andal dan berkelanjutan,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
PLN Cetak Kemajuan Lewat Digitalisasi, Gangguan Listrik Menurun Tajam
Sementara itu, sepanjang 2024 PLN juga sukses mencatatkan arus kas operasional positif sebesar Rp75,4 triliun, dengan saldo kas akhir mencapai Rp61,4 triliun atau tumbuh 20,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pencapaian ini diperkuat melalui strategi efisiensi dan manajemen keuangan yang ketat, termasuk implementasi proactive debt management, pengendalian likuiditas melalui cash war, serta sentralisasi dan digitalisasi sistem pembayaran.
Salah satu inisiatif utama PLN dalam penguatan sistem keuangan adalah program Cash War Room (CWR), yang berfokus pada pengelolaan anggaran, likuiditas, manajemen utang, dan valuasi aset secara terintegrasi.