WahanaNews.co | Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, menginisiasi pengembangan sumber energi baru terbarukan melalui program dekarbonisasi secara masif selama tiga tahun terakhir.
Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Rabu (9/11/2022) mengatakan perusahaan yang mengalami perkembangan signifikan selama tiga tahun terakhir tersebut tercatat memiliki lima pembangkit tenaga biogas.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Hal itu menjadikan PTPN V sebagai perusahaan perkebunan milik negara terbesar yang mengelola pembangkit biogas se lingkungan holding Perkebunan Nusantara dengan memanfaatkan gas metana dari limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME).
"Keberadaan PTBg ini sejalan dengan program strategis nasional (PSN) tentang dekarbonisasi PTPN Grup serta selaras dengan komitmen Indonesia dalam melaksanakan dekarbonisasi menuju Indonesia Net Zero Emissions pada 2060 mendatang," kata Jatmiko.
Strategi PTPN V dalam pengembangan biogas tersebut mendapat atensi dari PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) dengan melakukan kunjungan penelitian ke sejumlah pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) PTPN V belum lama ini.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Peneliti PT RPN mengatakan bahwa PTPN V telah memanfaatkan biogas dengan sangat baik melalui pengembangan EBT bersama dengan pihak terkait, mulai dari perguruan tinggi hingga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"PTPN V memiliki cukup banyak (pembangkit) Biogas, baik untuk pemanfaatan sebai PLTBg dan juga sebagai Cofiring. Pemanfaatan Biogas di PTPN 5 sangat baik, kedepannya agar lebih dapat menurunkam emisi karbon," kata Kadiv Produksi dan Investasi RPN, M Akmal.
Untuk itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan di PTPN V dengan mengunjungi tiga pabrik kelapa sawit (PKS), yakni Sei Pagar, Lubuk Dalam, dan Terantam tersebut, pihaknya akan menyusun road map pengembangan dekarbonisasi secara lebih luas.