Menurutnya, Ahok pernah membentak orang tua. Pak Kus, sambungnya, pernah dimarahi Ahok karena tidak bisa memenuhi permintaan promosi seseorang.
"Dulu Ahok sangat berpengaruh. Meskipun saya meminta pencopotannya, itu tidak akan terjadi," tegas Andre.
Baca Juga:
DPRD Gelar Rapat Paripurna: Umumkan Penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunungsitoli Terpilih
Ahok, katanya lagi, menikmati gaji puluhan miliar sebagai Komut Pertamina.
"Ia menjabat sejak 2019 hingga 2024 dan mendapatkan berbagai fasilitas, termasuk hobi bermain golf," tambahnya.
Andre Rosiade membandingkan Menteri BUMN, Erick Thohir, dengan mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam menanggapi kasus korupsi.
Baca Juga:
Pemprov Kalteng Prioritaskan Penyelesaian Empat Perda Perlindungan Masyarakat
Menurut Andre, Erick turun langsung ke Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menindaklanjuti kasus korupsi di BUMN dan menyerahkan data kepada aparat penegak hukum.
"Pak Erick bersama Pak Prabowo memiliki data. Pak Erick melapor ke Pak Prabowo, dan langsung diproses. Pak Prabowo pun memberi instruksi, 'Lanjutkan proses hukum'. Kasus korupsi Asabri ditindaklanjuti. Sementara Ahok, apa yang dia lakukan selain berbicara keras, marah-marah, dan memaki orang? Pernahkah dia membawa data ke aparat penegak hukum? Tidak ada, kan?" ujar Andre.
Di tengah perdebatan, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI-P, Rieke Diah Pitaloka, tiba-tiba bersuara lantang meminta agar Ahok dipanggil ke rapat DPR.