Menyangkut tahun anggaran 2026, BGN telah menerima Surat Bersama Pagu Anggaran dari Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas pada 3 Juli 2025.
Awalnya, pagu indikatif ditetapkan Rp217 triliun. Namun setelah penyesuaian, anggaran resmi yang diterima meningkat menjadi Rp268 triliun, atau ada tambahan Rp50 triliun dari rencana semula.
Baca Juga:
KPK Tegaskan Pengawasan Ketat Program Makan Bergizi Gratis Rp170 Triliun
"Dengan total anggaran 2006 untuk BGN sebesar Rp268 triliun jadi kalau di nota keuangan kemarin disampaikan Rp335 triliun maka yang Rp67 triliun masuk dalam kategori stand by karena pagu anggaran yang resmi kami terima adalah Rp268 triliun," jelasnya.
"Ini kemajuan yang kami peroleh awalnya kami mendapatkan pagu indikatif Rp217 triliun, dengan keluarnya pagu anggaran akan ada tambahan Rp50 triliun sehingga anggaran yang kami terima kurang lebih Rp268 triliun," sambung Dadan.
Lebih rinci, anggaran BGN 2026 dialokasikan untuk berbagai sektor.
Baca Juga:
Ketua DPRD Nias Utara Dituding Borong Usaha MBG, Dirikan Dapur Dekat Kuburan dan Kandang Babi
Di antaranya Rp34 triliun diarahkan untuk bantuan pangan bergizi bagi anak sekolah, Rp3,1 triliun bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, serta Rp3,9 triliun untuk belanja pegawai.
Selain itu, Rp3,1 triliun disiapkan untuk digitalisasi program, Rp700 miliar untuk kegiatan pemantauan dan pengawasan, serta Rp3,8 triliun untuk penyediaan, penyaluran, dan pelatihan tenaga gizi.
Jika diklasifikasikan, 95,4 persen atau Rp255 triliun anggaran BGN 2026 akan dipakai untuk program pemenuhan gizi nasional.