WahanaNews.co | Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya menjelaskan soal karakter kepemimpinan dalam tubuh Nadhlatul Ulama (NU). Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan masyarakat, khususnya warga NU, adalah pemimpin seperti almarhum Gus Dur.							
						
							
							
								Hal itu itu dia ungkapkan dalam kunjungan ke Makassar, saat berjumpa dengan ulama Kharismatik Habib Syekh Sayyid Abd Rahim Assegaf atau akrab disapa Puang Makka di kediaman pribadinya di markas Rahim Assegaf Center (RAS) Jl Baji Bicara, Makassar, Senin sore.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Hamid Rahayaan: Geng Yaqul di Kemenag Harus Dibasmi Tuntas Terlibat Korupsi Kuota Haji
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								“Sulit untuk mencari figur atau ulama yang sempurna. Orang hebat seperti Gus Dur itu, sulit untuk kita harapkan muncul lagi (Dalam sejarah),” kata Gus Yahya sebagaiman dikutip dari Tribun Makasar (24/11).							
						
							
							
								Gus Yahya lantas menjelaskan, seorang pemimpin NU dan memimpin negara seperti Gus Dur bahkan dalam 100 tahun mendatang belum tentu bisa hadir lagi.							
						
							
							
								“Sosok pemimpin seperti Gus Dur sulit kita harapkan untuk lahir berulang kali dalam sejarah, mungkin setelah 100 tahun lagi (baru ada)," katanya.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Orang NU Hamid Rahayaan: Presiden Harus Tegakkan Hukum tak Pandang-bulu, Kasus Korupsi Menag Yaqut - Mendikbudristek Nadiem Dituntaskan 
									
									
										
									
								
							
							
								Selain itu, kata Gus Yahya yang dibutuhkan NU ke depan adalah soal restrukturiasi organisasi. Bukan sekadar figur belaka.							
						
							
							
								"Saya melihat, bahwa yang dibutuhkan lebih dari seorang figur. Yang dibutuhkan adalah restruktur organisasi keseluruhan tatanan organisasi yang tepat," ujarnya.							
						
							
							
								Dalam kesempatan yang sama, dengan nada tersirat Puang Makka mendukung Gus Yahya sebagai ketua PBNU menggantikan Said Aqil Siradj. Apalagi, menurut dia Said Aqil Sirajd secara pribadi juga tidak pernah berjumpa dengannya.