WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, telah secara resmi mengumumkan nama kabinetnya yang dinamakan Kabinet Merah Putih, pada Minggu (20/10/2024).
Bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kabinet ini terdiri dari 48 menteri, 5 kepala badan, dan 56 wakil menteri.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Perintahkan Anak Buahnya Bersih dari Dendam Politik
Dari total jumlah tersebut, terdapat 4 sosok yang berasal dari Sumatera Utara (Sumut), masing-masing menempati posisi penting dalam kabinet.
Maruarar Sirait menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Selanjutnya, Otto Hasibuan terpilih sebagai Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan.
Baca Juga:
Pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Sampaikan Rencana Kunjungan ke Luar Negeri
Muhammad Syafii juga bergabung sebagai Wakil Menteri Agama, sedangkan Todotua Pasaribu menjabat sebagai Wakil Menteri Investasi Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Berikut adalah profil masing-masing dari empat putra Sumut yang menduduki posisi strategis dalam Kabinet Merah Putih:
Maruarar Sirait
Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, adalah seorang tokoh politik Indonesia yang dikenal karena dedikasinya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Meskipun telah mengundurkan diri dari PDIP, perjalanan politiknya yang panjang telah memberikan warna pada dinamika perpolitikan di tanah air.
Keputusan Ara untuk mundur dari PDIP mengejutkan banyak pihak, terutama karena kontribusinya yang signifikan bagi partai.
Ia menyatakan bahwa pengunduran dirinya merupakan langkah untuk mengikuti jejak Joko Widodo (Jokowi), meskipun belum ada penjelasan rinci terkait alasan tersebut.
Dengan hubungan baik antara Jokowi dan Prabowo, serta kemungkinan Prabowo akan melanjutkan beberapa program Jokowi, keterlibatan Ara dalam pemerintahan Prabowo bisa menjadi jembatan antara kedua kubu politik tersebut.
Prabowo pun mempercayakan Maruarar Sirait untuk menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabinet Merah Putih.
Maruarar lahir di Medan, Sumut, pada 23 Desember 1969, dalam keluarga politisi. Ayahnya, Sabam Sirait, adalah seorang politikus senior dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Sejak kecil, Ara sudah terbiasa dengan lingkungan politik, sehingga tidak mengherankan jika ia mengikuti jejak sang ayah.
Ara pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI di Komisi XI pada periode 2004-2009 dan juga sebagai Ketua Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga di DPP PDIP antara tahun 2005 hingga 2010.
Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Parahyangan, Bandung, pada era 1990-an. Di kampus ini, Ara mulai menunjukkan ketertarikan pada politik dengan aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Pengalamannya di organisasi tersebut memberinya wawasan luas mengenai negosiasi, diskusi, dan dinamika politik. Ara juga aktif di Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Parahyangan, yang semakin memperkuat minatnya untuk berkarier di dunia politik.
Karier politik Ara dimulai di PDIP pada tahun 1999. Dalam Pemilu 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dan berhasil terpilih.
Ia ditempatkan di Komisi XI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan Perbankan. Ara sukses mempertahankan kursinya di komisi yang sama pada Pemilu 2009 dan 2014.
Selain kiprah legislatifnya, Ara juga berperan penting dalam mendukung kampanye Jokowi pada Pilpres 2014. Namanya sempat diunggulkan sebagai calon menteri dalam kabinet Jokowi.
Otto Hasibuan
Otto Hasibuan lahir pada 5 Mei 1955 di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ia dikenal luas di Indonesia sebagai seorang pengacara yang handal dan pengusaha sukses.
Saat ini, Otto menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).
Selama kariernya di dunia hukum, Otto telah menangani berbagai kasus besar yang menarik perhatian publik.
Salah satu kasus paling terkenal adalah pembelaan Jessica Kumala Wongso dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, serta menjadi pengacara Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.
Keberhasilan Otto Hasibuan dalam bidang hukum dan bisnis menjadikannya salah satu tokoh terkemuka di Indonesia. Ia menempuh pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Setelah menyelesaikan studi di Indonesia, Otto melanjutkan pendidikan di Universitas Teknologi Sydney, Australia, untuk meraih gelar master dalam bidang perbandingan hukum.
Tak puas dengan pencapaiannya, ia juga meraih gelar doktor filsafat dari UGM, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai pakar hukum di tanah air.
Karier Otto di dunia hukum dimulai saat bergabung dengan PERADI. Ia aktif terlibat dalam organisasi advokat, dan berkat dedikasinya, diangkat menjadi komisaris dan sekretaris.
Pada tahun 1986, Otto menjabat sebagai wakil sekretaris di Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) dan dipercaya sebagai ketua cabang Jakarta Barat.
Dengan pengalaman dan reputasi yang terus berkembang, ia mendirikan firma hukum sendiri, Otto Hasibuan & Associates.
Selain kariernya sebagai pengacara, Prof. Otto Hasibuan juga dikenal sebagai akademisi. Ia mengajar di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, termasuk Universitas Pelita Harapan, UGM, dan Universitas Jayabaya.
Pada Oktober 2014, Otto dianugerahi gelar profesor kehormatan, sebuah pencapaian yang menunjukkan komitmennya dalam pendidikan dan pengembangan ilmu hukum di Indonesia.
Otto tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif dalam penelitian dan penulisan, memberikan sumbangsih berharga bagi perkembangan ilmu hukum di tanah air.
Ia juga merupakan seorang pengusaha yang memiliki bisnis golf bernama Ottolima, yang terletak di Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan.
Kini, Otto Hasibuan ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk berkontribusi dalam Kabinet Merah Putih sebagai Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan.
Muhammad Syafii
Presiden Prabowo Subianto telah mempercayakan posisi Wakil Menteri Agama (Wamenag) kepada Muhammad Syafi’i, seorang politikus senior dari Partai Gerindra yang akrab dipanggil Romo.
Romo, yang lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 21 Oktober 1959, memulai karier politiknya di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selama bergabung dengan PPP, ia berhasil terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Medan untuk periode 1997-1999.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PPP untuk Kecamatan Medan Timur dan Medan Perjuangan pada periode 1985-1995, serta menjabat Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Medan antara tahun 1995 dan 2000.
Setelah itu, Romo pindah ke Partai Bintang Reformasi (PBR), di mana ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBR untuk periode 2002-2006.
Di bawah bendera PBR, Romo berhasil menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara untuk periode 2004-2009.
Kemudian, ia beralih ke Partai Gerindra dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBR untuk periode 2006-2011.
Setelah bergabung dengan Gerindra, Romo langsung mengisi posisi sebagai Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra untuk periode 2012-2020.
Saat ini, Muhammad Syafi'i menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra untuk periode 2020-2025.
Bersama Partai Gerindra, Romo telah berhasil dua kali terpilih sebagai anggota DPR RI, yakni untuk periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Pada periode keduanya, ia ditempatkan di Komisi III yang menangani bidang hukum. Romo juga terlibat sebagai anggota Badan Legislasi (Baleg) dan Badan Pengkajian MPR RI.
Dalam hal akademis, Romo menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada tahun 1979-1988, meraih gelar Magister Ilmu Hukum dari universitas yang sama pada tahun 2007, dan kini menjadi kandidat Doktor di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an Jakarta.
Todotua Pasaribu
Todotua Pasaribu menjadi salah satu tokoh yang mengadakan pertemuan penting dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto pekan lalu untuk berpartisipasi dalam pemerintahannya periode 2025-2029.
Setelah pertemuan tersebut, Todotua menyampaikan bahwa Prabowo meminta bantuannya untuk memperbaiki iklim investasi selama pemerintahan 2024-2029.
"Secara prinsip, bapak presiden meminta kami untuk membantu beliau dalam pemerintahan mendatang. Pesan yang disampaikan adalah bagaimana kita bisa menciptakan iklim investasi yang baik," ungkap Todotua di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Permintaan tersebut tidak sekadar omong kosong.
Pada Minggu (20/10/2024), Todotua Pasaribu ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, di mana ia akan membantu Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani.
Menurut berbagai sumber, Todotua Pasaribu merupakan lulusan sarjana teknik dari Universitas Trisakti, menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2003.
Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden 2024.
Sebelum menjadi Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Todotua sempat memimpin perusahaan holding investasi sebagai Chief Executive Officer (CEO) Bomba Group hingga Februari 2023.
Ia juga menjabat sebagai Direktur PT. Thopas Artha Nauli dari tahun 2018 hingga 2023, dan pernah menjabat sebagai Direktur PT. Chatura Indonesia pada tahun 2012, serta Operations Manager di PT. Jagad Energy.
Todotua Pasaribu, yang dikenal aktif di bidang investasi dan pemerintahan, baru-baru ini mengadakan pertemuan penting dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Todotua menyatakan bahwa Prabowo menyampaikan beberapa poin strategis yang menjadi fokus utama pemerintahannya, terutama yang terkait dengan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam keterangannya, Todotua mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut membahas visi besar pemerintahan Prabowo ke depan.
Salah satu hal yang ditekankan adalah pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Presiden terpilih meminta kami untuk membantu dalam pemerintahan berikutnya, terutama dalam menciptakan iklim investasi yang lebih baik," jelas Todotua pada Rabu (16/10/2024).
Prabowo Subianto, yang akan segera menjabat sebagai Presiden Indonesia, menargetkan pertumbuhan ekonomi yang ambisius hingga 8 persen selama pemerintahannya.
Menurut Todotua, salah satu kunci untuk mencapai target tersebut adalah dengan menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Ini akan menjadi prioritas utama pemerintah Prabowo.
"Pemerintahan mendatang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memperbaiki iklim investasi, serta menyederhanakan proses birokrasi yang rumit menjadi lebih efisien," tutup Todotua.
Todotua Pasaribu diamanahkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Menteri Investasi Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]