WAHANANEWS.CO, Jakarta - Rentetan kecelakaan yang melibatkan para pendaki di Gunung Rinjani belakangan ini memaksa pemerintah mengambil langkah tegas.
Demi menjaga keselamatan jiwa para pendaki dan memperbaiki sistem keselamatan yang ada, jalur pendakian Rinjani kini resmi ditutup total untuk sementara waktu.
Baca Juga:
Pendaki Asal Brasil Terjatuh di Gunung Rinjani, SAR Temukan dalam Kondisi Meninggal
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyatakan jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup total hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Keputusan ini diambil menyusul serangkaian insiden jatuhnya pendaki yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
"Hari ini (Jumat 18/7/2025), Kemenko Polkam bersama Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, dan pemangku kepentingan lainnya telah melaksanakan rapat koordinasi untuk merespons rentetan insiden jatuhnya pendaki di jalur Gunung Rinjani dalam beberapa minggu terakhir. Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi keselamatan pendaki dan memastikan standar keamanan yang lebih baik, kami sepakat bahwa jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara secara total hingga pemberitahuan lebih lanjut," ujar Budi Gunawan dalam keterangan pers pada Sabtu (19/7/2025).
Baca Juga:
Balai TNGR Bangun Toilet di Atas Awan, Jaga Lingkungan Gunung Rinjani
Menurut Budi, selama masa penutupan ini akan dilakukan pembaruan dan perbaikan terhadap standar operasional prosedur (SOP) pendakian, termasuk prosedur evakuasi darurat agar lebih responsif terhadap kondisi ekstrem. Fasilitas keselamatan dan sarana darurat di sepanjang jalur pendakian juga akan ditingkatkan.
Sebelum jalur pendakian dibuka kembali, kelayakan jalur akan diverifikasi terlebih dahulu oleh Basarnas, TNI, Polri, dan Tim Mountaineering Indonesia.
“Pembukaan hanya dilakukan setelah semua pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan,” tegasnya.
Menko Polkam juga mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi keputusan ini demi keselamatan bersama.
Ia turut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam peningkatan tata kelola dan mitigasi risiko di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
“Keselamatan jiwa pendaki adalah prioritas. Jalur hanya dibuka kembali jika seluruh standar keamanan telah terpenuhi melalui koordinasi lintas instansi,” ujar Budi Gunawan.
Sementara itu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani melalui unggahan terbarunya pada Jumat (18/7/2025), menyampaikan bahwa jalur Pelawangan Sembalun menuju dan dari Danau Segara Anak telah lebih dulu ditutup.
Penutupan tersebut dilakukan untuk memperbaiki jalur di titik koordinat -8.389789, 116.440320—lokasi yang sebelumnya menjadi tempat terjadinya serangkaian kecelakaan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]