"Akun yang tersebut ditangguhkan secara permanen karena melanggar kebijakan Twitter terkait distribusi materi hasil retasan," kata Juru Bicara Twitter, Selasa (13/9).
"Saat kami mengidentifikasi konten atau akun yang melanggar kebijakan ini, kami akan mengambil tindakan penegakan," tambahnya.
Baca Juga:
Terkait Kasus Peretasan Data Nasabah Bank, Polda Metro Tangkap Hacker "Bjorka"
Beberapa jam sebelum ditangguhkan, Bjorka sempat membuat sayembara berhadiah US$1.000 atau sekitar Rp14,8 juta bagi warganet yang dapat mengungkap dalang pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib.
Senasib dengan Twitternya, channel private Telegram milik Bjorka juga terkena take down. Take down pertama dialami Bjorka pada Senin (12/9).
Bjorka pun heran mengapa channel private-nya bisa mengalami take down.
Baca Juga:
Pemuda 22 Tahun Pemilik Akun X Bjorka Ditangkap, Bukan Ahli IT dan Pengangguran
Peretas ini kemudian membuat channel baru pada Selasa (13/9), tak lama sebelum dia membuat akun Twitter @bjorkanesian.
Channel Telegram ini mengalami penambahan pengikut yang sangat pesat, bahkan mendapat lebih dari dua ribu pengikut dalam waktu kurang dari satu jam.
Sayangnya, channel tersebut akhirnya tumbang pada sore harinya. Kini satu-satunya jalur komunikasi yang dimiliki Bjorka hanya grup Telegram yang beranggotakan lebih dari 26 ribu orang.