Awalnya, Tutut mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang senantiasa masih melantunkan doa dan dzikir untuk mendoakan
Soeharto, hingga kini.
Menurutnya, Soeharto adalah orangtua serta
guru yang sangat dikagumi, disayangi, diteladani, dan dihormati.
Baca Juga:
Penampakan Baru TMII Setelah Revitalisasi, Cocok Untuk Liburan Sekolah
"Beliau selalu melangkah dengan semangat
kerja tak kenal lelah, tanpa pamrih, jujur, tekun, tegas, bijaksana, dan pada
setiap langkahnya selalu dilandasi kedisiplinan yang tinggi, sesuai jiwa
kemiliteran yang mengalir sejak usia muda. Dibarengi tuntunan agama yang lekat
dalam jiwanya sejak kecil," ucap Tutut.
"Bapak pantang menyerah dalam
memperjuangkan kesejahteraan rakyat kecil, meskipun banyak kendala yang
dihadapinya," tambahnya.
Tutut mengatakan, sejarah mencatat bahwa
Soeharto bersama elemen-elemen bangsa yang lain ditakdirkan terlibat dalam fase-fase
penting perjalanan bangsa.
Baca Juga:
Selama Tutup, TMII Klaim Bayar Penuh Gaji 700 Karyawan
Mulai masa perjuangan, mempertahankan
kemerdekaan, hingga masa pembangunan.
"Sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan,
ayahanda kami, yang kala itu masih remaja, turut serta mengangkat senjata
mengusir penjajah, termasuk melakukan perebutan-perebutan senjata penjajah
untuk modal perjuangan bangsa," katanya.
Dia membeberkan sejumlah peran Soeharto dalam
memimpin perjuangan memerdekakan bangsa Indonesia.