WahanaNews.co | Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai Rocky Gerung kelewat mendramatisir dan berlebihan dengan menyebut Presiden Joko Widodo gagal di semua hal.
Demikian Burhanuddin merespons pernyataan Rocky Gerung yang tidak sepakat dengan pernyataan Profesor Nasional University of Singapore, Kishore Mahbubani yang menyebut Jokowi jenius.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Kalau gagal semua hal menurut saya Rocky Gerung juga terlalu mendramatisasi,” kata Burhanuddin Muhtadi di Kompas TV, Jumat (8/10/2021).
Burhanuddin mengaku ingin lebih proporsional melihat beberapa tulisan Mahbubani terkait Jokowi. Menurutnya, apa yang disampaikan Mahbubani melalui tulisannya memiliki dasar empirik.
“Misalnya soal panjang tol itu dia merujuk pada riset yang dilakukan oleh seorang ahli mengenai infrastruktur, kemudian mengenai polarisasi yang turun pasca dia menarik Pak Prabowo dan Pak Sandi dalam Kabinet itu juga ada dasarnya,” ujarnya.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
“Jadi polarisasi tidak separah di Amerika Serikat, itu dasar empiriknya jelas.”
Lebih lanjut, Burhanuddin juga menyampaikan kritiknya pada tulisan Mahbubani yang menurutnya terlalu fokus developmentalisme.
Sehingga yang diangkat dalam tulisannya soal Jokowi itu lebih pada pembangunan infrastruktur.