“Jadi sedikit sekali yang dia, bahkan nyaris tidak ada perhatian atau kritik Mahbubani terkait dengan isu demokrasi, isu terkait dengan pemberantasan korupsi yang merosot pada masa pemerintahan Pak Jokowi, isu terkait dengan proteksi hak asasi manusia itu nggak ada dalam tulisan Mahbubani,” jelas Burhanuddin.
Burhanuddin memahami kenapa Mahbubani hanya fokus pada pembangunan. Menurutnya, itu dikarenakan Mahbubani menganggap isu-isu demokrasi dan HAM bukan sebagai isu krusial.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Pada titik itu, itu menjadi kekuatan Pak Jokowi, developmentalisme adalah sesuatu yang membuat seorang Mahbubani jatuh cinta kepada seorang Jokowi,” katanya.
"Tidak ada yang salah dengan datanya tetapi tidak mengulas secara utuh. Tujuh tahun Pak Jokowi bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi demokrasi dan Hak Asasi Manusia.”
Adapun sebelumnya, Kishore Mahbubani memberikan pujian pada Presiden Jokowi melalui artikel yang dipublikasikan berjudul The Genius of Jokowi pada 6 Oktober 2021.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Dalam tulisannya, Mahbubani menuliskan capaian Jokowi selama 7 tahun menjadi presiden Republik Indonesia.
Poin penting yang disampaikan oleh Mahbubani, Jokowi disebut mampu menjaga stabilitas politik bahkan menyatu dengan lawan politiknya.
Bahkan dalam tulisannya, Mahbubani menyebut tidak dapat disangkal Jokowi adalah pemimpin paling efektif.