WahanaNews.co | Candi Prambanan merupakan candi hindu terbesar di Indonesia.
Sampai saat ini belum dapat dipastikan kalau candi ini dibangun dan atas perintah siapa namun kuat dugaan bahwa candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad 9 oleh para raja Wangsa Sanjaya yaitu Raja Belitung Maha Sumbu.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional Jakarta.
Prasasti berangka tahun 778 saka atau sekitar 886 masehi ditulis pada masa pemerintahan rakai pikatan.
Pemugaran Candi Prambanan memakan waktu yang sangat panjang seakan tidak pernah selesai.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Penemuan kembali reruntuhan bangunan yang terbesar yaitu Candi Syiwa yang dilaporkan oleh C.A.Lons pada 1733.
Upaya penggalian dan pencatatan pertama dilaksanakan di bawah pengawasan Gronemen.
Panggilan diselesaikan pada tahun 1885 yang meliputi pembersihan semak belukar dan pengelompokan batu reruntuhan candi.
Pada 1902 dilanjutkan kembaki oleh van erp pengelompokan dan indentifikasi batu reruntuhan dilaksanakan secara lebih rinci.
Pada 1918 pemugaran terhadap Candi Prambanan dilanjutkan kembali di bawah pengawasan Dinas Purbakala yang dipimpin oleh P. J. Perquin.
Melalui sebagian dari reruntuhan Candi Syiwa dapat direkonstruksi kembali.
Pada 1926 dibentuk sebuah panitia pemugaran di bawah pimpinan De Haan untuk melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan Perquin.
Pada 1931 De Haan meninggal dan digantikan oleh V. Rvan Romondt pada 1932 yang kemudian pemugaran Candi Apit berhasil dirampungkan. [gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.