Presiden Prabowo juga menekankan bahwa dirinya merasa memiliki banyak kesamaan visi dengan Presiden Lula da Silva, terutama dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
“Jadi ternyata banyak persamaan, mungkin kita ditakdirkan untuk sekarang bekerja sama, sama-sama untuk membela, memajukan rakyat kita. Saya mau akui di sini bahwa saya ini pengagum beliau,” ucap Presiden Prabowo yang disambut tepuk tangan hangat dari delegasi kedua negara.
Baca Juga:
Indonesia dan Brasil Bahas Kolaborasi Ekonomi hingga Pendidikan di Era Baru Diplomasi Selatan–Selatan
Presiden Lula da Silva pun menanggapi dengan penuh keakraban. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang hangat dari Indonesia dan menyampaikan doa khusus untuk sahabat barunya itu.
“Saya mendoakan segala keberuntungan bagi Anda. Saya ingin mengatakan bahwa saya akan berusia 80 tahun, tetapi percayalah bahwa saya memiliki energi yang sama seperti ketika saya berusia 30 tahun,” ujar Presiden Lula dengan senyum bersahabat.
Tak hanya menyampaikan pujian dan doa, Presiden Lula juga memberikan kenang-kenangan istimewa kepada Presiden Prabowo berupa kaus bernomor 8, melambangkan angka keberuntungan yang sama-sama mereka miliki.
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Presiden Lula da Silva Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Brasil
“Saya memberikan Anda kaus nomor 8 karena ketika saya menjadi pemain sepak bola meskipun tidak terlalu baik posisi saya adalah gelandang kanan, dan gelandang kanan menggunakan nomor 8. Karena itulah nomor 8 adalah nomor keberuntungan saya, dan saya tahu itu juga nomor keberuntungan Anda, jadi percayalah bahwa kita berdua adalah dua presiden yang sangat beruntung,” ucap Presiden Lula disambut tawa hangat dari Presiden Prabowo dan para tamu undangan.
Kunjungan kenegaraan ini tidak hanya menghasilkan dialog diplomatik dan peluang kerja sama baru di bidang ekonomi, perdagangan, serta lingkungan hidup, tetapi juga memperkuat ikatan personal antara kedua pemimpin.
Momen persahabatan tersebut menjadi gambaran nyata diplomasi yang tidak kaku, melainkan manusiawi membangun kedekatan melalui rasa saling hormat dan empati.