WahanaNews.co, Jakarta - Serangan rudal Ukraina melanda sebuah gedung apartemen di wilayah Belgorod, Rusia, yang berdekatan dengan perbatasan kedua negara, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 20 orang lainnya.
Seperti dilansir kantor berita TASS dan Reuters, Senin (13/5/2024), para pejabat Rusia menyebut Ukraina melancarkan serangan rudal besar-besaran, termasuk melibatkan rudal balistik Tochka dan sistem peluncuran roket ganda Adler dan RM-70 Vampire (MLRS).
Baca Juga:
PM Polandia Ngamuk ke Zelensky: Jangan Hina Kami!
Moskow menyebut rentetan serangan rudal itu sebagai salah satu yang paling mematikan sejauh ini terhadap wilayah Belgorod. Namun demikian, menurut para pejabat Rusia, rudal-rudal Ukraina itu berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara mereka.
Menurut para pejabat Moskow, serpihan salah satu rudal era Uni Soviet yang diluncurkan oleh Ukraina menghantam gedung apartemen di Belgorod hingga memicu kerusakan parah dan memakan korban jiwa.
"Para petugas penyelamat menemukan satu jenazah lagi. Secara keseluruhan, 15 jenazah telah ditemukan dari reruntuhan," demikian pernyataan Kementerian Urusan Darurat Rusia via saluran Telegram miliknya pada Senin (13/5/2024) waktu setempat.
Baca Juga:
Rusia Kembali Menyerang Kota Kyiv Melalui Serangan Udara
Laporan kantor berita Rusia menyebut 20 orang lainnya mengalami luka-luka, dan sedikitnya satu anak dilaporkan hilang.
Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan momen ketika bangunan apartemen 10 lantai itu ambruk.
Kemudian, ketika layanan darurat menyisir puing-puing untuk mencari korban selamat, bagian atap bangunan tiba-tiba runtuh dan orang-orang berlarian untuk menyelamatkan diri, dengan debu beserta reruntuhan berjatuhan di belakang mereka.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut serangan itu terjadi pada Minggu (12/5/2024) waktu setempat, sekitar pukul 08.40 GMT, dan melibatkan sedikitnya 12 rudal.
"Fragmen salah satu rudal Tochka-U yang jatuh merusak sebuah gedung apartemen di kota Belgorod," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
Kremlin, dalam pernyataan terpisah, menyebut Presiden Vladimir Putin telah diberi penjelasan soal serangan Ukraina, yang disebut sebagai serangan "biadab" itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut serangan yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil sebagai tindakan kriminal.
Belum ada komentar langsung dari Ukraina terkait laporan serangan rudal di Belgorod tersebut.
Namun baik Kyiv maupun Moskow sebelumnya mengatakan mereka tidak menargetkan warga sipil dalam selama pertempuran berlangsung setelah Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Kyiv juga pernah mengatakan bahwa menargetkan infrastruktur militer, transportasi dan energi Rusia melemahkan upaya perang Moskow, dan menjadi jawaban atas rentetan serangan mematikan yang dilancarkan Rusia.
Perang antara kedua negara telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang mengungsi dan mengubah kota-kota di Ukraina menjadi puing-puing.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]