"Direncanakan
skema pembiayaan food estate,
porsinya pemerintah pusat 30 persen, provinsi 30 persen, kabupaten atau kota 30
persen dan swasta 10 persen," ungkap Priatna Sasmita, saat
rapat koordinasi bersama Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim di
Samarinda, seperti dikutip Humas Setprov Kaltim, Jumat, (30/4/2021).
Untuk
mempercepat realisasi, Yana meminta proyek Bendungan Telake di Kabupaten PPU, yang
nantinya menjadi sumber pengairan, dipercepat pengerjaannya.
Baca Juga:
Pjs Bupati Pakpak Bharat bersama Staf Khusus Menko Marves RI Tinjau Food Estate
Bendung
ini rencana dibangun di atas lahan seluas 166.415 hektare beserta saluran
irigasinya.
Proyek
ini diproyeksikan memakan biaya Rp 1,7 triliun bersumber APBN dengan dengan
skema pekerjaan multi years contract
(MYC) atau kontrak tahun jamak dengan target selesai 2023 atau 2024.
Jika
rampung, Bendungan ini berpotensi mengairi sawah seluas 21.000 hektare pada dua
kabupaten, yakni PPU dan Paser.
Baca Juga:
Wamentan Bicara Food Estate dan Cetak Sawah di Rapat Koordinasi Kemenko Perekonomian
Selain
sawah, 15 desa di dua kabupaten itu juga menggantungkan kebutuhan air dengan
Bendungan Telake.
"Kami
menginginkan Bendungan Telake itu bisa diselesaikan secepatnya paling
tidak tahun 2022, sehingga bisa mendukung dalam pelaksanaan program food estate yang telah ditetapkan,"
pungkas Yana. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.