"Harga pangan strategis masih perlu jadi perhatian pasca-penyesuaian harga BBM," kata Luhut.
Luhut pun memaparkan, perkembangan indeks harga konsumen di bulan Agustus 2022 yang melambat menjadi 4,69% seiring terkendalinya inflasi volatile food.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Menurutnya, hal itu sejalan dengan peningkatan pasokan dari sentra produksi dan kerja keras tim pengendali pusat dan daerah.
Sebelumnya, Luhut juga berbagi pesan soal 'hantu' resesi dunia. Dia bahkan menyebutnya sebagai 'perfect storm' atau badai yang sempurna. Luhut meminta semua pihak kompak menghadapinya.
"Sekali lagi saya imbau tetap rapatkan barisan kita untuk hadapi perfect storm yang sekarang ini sudah mulai terlihat ekonomi dunia terguncang dimana AS akan menaikkan terus suku bunga," kata Luhut.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
Dia pun bersyukur tidak ada antrean masyarakat untuk mendapatkan makanan.
"Kita sampai hari ini gak ada yang antre makan. Kalau kita lihat di London sekarang itu banyak market-market yang kosong, jadi kenapa? Mereka gak mau impor dari China. terus selama ini produksi dari China, mereka belum siap," ungkap Luhut.
"Jadi global issue harus kita waspadai dan kita bersyukur dan belum melihat tanda tanda ini." [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.