WahanaNews.co | Untung Cahyono, Khatib salat Idulfitri di lapangan Bantul yang viral ditinggal jemaah karena menyinggung soal kecurangan pemilu akhirnya muncul ke publik.
Ia memberi klarifikasi terkait materi khotbahnya dan menyampaikan permintaan maaf.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Bandung Pastikan MPP Beroperasi Maksimal Pasca Libur Idulfitri
Untung menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang keberatan dengan materi yang disampaikan. Ia mengatakan akan mengevaluasi diri.
"Saya menyatakan memohon maaf atas apa yang sudah membuat warga mungkin terganggu dengan pandangan kami. Kami harus lebih dewasa dan berhati-hati, khususnya berbicara di depan forum, apalagi di depan jemaah besar. Penting bagi saya introspeksi diri, muhasabah, dan koreksi diri ketika apa yang saya sampaikan jadi persoalan. Ketika berbicara dengan bahan teks harus saya cermati sebelum saya bacakan," kata Untung di Yogyakarta, Sabtu (13/4/2024).
Terkait materi khotbahnya yang membahas politik, Untung menyampaikan itu merupakan bentuk kritik.
Baca Juga:
Kalapas Sibolga Pimpin Apel Usai Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Materi tersebut juga sudah ia persiapkan sedari di rumah.
"(Materi khotbah) itu saya bikin di rumah, tidak mendadak, saya persiapkan jelas. Sebagai muslim belajar banyak hal. Kritik sesuatu penting. Saling mengingatkan. Konteks saling mengingatkan tidak ada batasannya," kata Untung menambahkan.
Dia mengatakan materi soal politik di dalam ceramahnya ada sedikit dibanding tentang nasihat kepada sesama umat islam.
Menurut dia apabila ada jemaah yang meninggalkan lokasi sebelum cemarah usai menjadi hal lumrah.
Semantara Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Bantul, Sujendro Nugroho, mengakui kecewa atas kejadian itu.
Di sisi lain, pihaknya juga telah meminta klarifikasi dan penjelasan.
"Kami mengakui kekurangannya karena ada sejumlah kegiatan, festival anak soleh dan festival takbir. Pesertanya ratusan. Masalah keamanannya melibatkan perangkat desa menjaga keamanan. Untuk masa yang akan datang perlu kami evaluasi, sebelumnya kami tidak tahu materinya," ungkap Sujendro.
Sebelumnya viral video yang memperlihatkan jemaah salat Idulfitri di Lapangan Tamanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ngacir karena materi khutbah yang menyinggung soal politik.
Pada video yang beredar, khatib menyinggung dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan terstruktur, sistematis dan masif. Bahkan khatib menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
".... ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai Presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," kata khatib dalam video tersebut.
"Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilihnya, sebaiknya istighfar karena pilihannya telah membuat kecewa banyak pihak," lanjut khatib tersebut.
[Redaktur: Zahara Sitio]