WahanaNews.co | Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan,
beredarnya data kependudukan yang diduga bocor dan viral di media sosial bukan
data Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif
Fakrulloh, memastikan, adanya data penduduk yang diduga
bocor dan membuat heboh belakangan ini bukanlah data dukcapil.
Baca Juga:
Sebelas Desa Persiapan di Kutai Timur Masih Menunggu Keputusan Kemendagri
"Saya memastikan itu bukan data
yang bersumber dari Dukcapil. Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti
itu. Struktur data di Dukcapil tidak ada tanggungan, email,
NPWP, nomor HP, TMT, TAT," kata Zudan, dalam
keterangan persnya, dikutip Jumat (21/5/2021).
Zudan mengatakan, tim dari Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri telah melakukan
analisis pada kasus kebocoran data individu yang beredar di Twitter.
Dari analisis tersebut, didapati sejumlah fakta, antara lain pelaku mengiklankan
penjualan data individu di website
dengan username "Kotz".
Baca Juga:
Kasus Kebocoran Data BPJS Kesehatan, Polri Masih Lakukan Kajian
Pelaku mengiklankan penjualan data
individu di website dengan alamat raidforums.com/Thread-SELLING-Indonesian-full-Citizen-200M-NIK-KPT-PHONENAME-MAI-LADDRESS-Free-1Million.
"Pada iklan di website tersebut, yang
bersangkutan memberikan link sampel
data individu yang bisa di-download.
Data yang sudah di-download berbentuk file CSV (command separated value) dan setelah di-import berjumlah 1.000.000 rows,"
ujar Zudan.
Dari penelusuran lebih jauh tim
Kemendagri, hasil import data sampel tersebut diperoleh struktur data yang
terdiri dari kolom-kolom sebagai berikut: PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2,
NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP,
TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL, KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH,
KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS,
DAFTAR.
"Saya memastikan, itu bukan data yang bersumber dari Dukcapil. Karena, struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di
Dukcapil tidak ada tanggungan, email, NPWP, nomor HP, TMT, TAT," terang Zudan.
Sebelumnya diberitakan, data 279 juta
penduduk Indonesia diduga bocor dan diperjual-belikan dalam sebuah forum.
Data pribadi ini mencakup nomor KTP,
gaji, nomor telefon, alamat, dan email, bahkan data orang yang
sudah meninggal juga terdapat di dalamnya.
Dalam forum ini disebutkan bahwa satu
juta data sebagai contoh dapat diakses secara gratis dan tanpa kata sandi
khusus.
"Satu juta data contoh gratis untuk tes. Seluruhnya ada 279 juta dan 20
juta memiliki foto pribadi," tulis forum tersebut, dikutip pada Kamis (20/5/2021). [qnt]