"Tapi kalau digetok dengan biaya yang
tidak masuk akal, tidak hanya mereka tidak akan kembali, tapi juga akan menjadi
buah bibir. Bahwa jangan ke daerah itu karena banyak sekali potensi kita
digetok," tegas Sandi.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut,
Sandi mengungkapkan akan bekerjasama dengan instansi terkait agar bisa menindak
pihak-pihak yang mencoreng wajah pariwisata Yogyakarta.
Baca Juga:
Kemenparekraf Bangkitkan dan Dorong Konsep Community Tourism Base di Kampung Tobati Jayapura
Sebelumnya, viral video seorang wisatawan
mengeluhkan harga makanan di kawasan Malioboro.
Karena, ia harus membayar Rp 37.000 untuk satu
porsi pecel lele saja.
Menurut wisatawan itu, harganya terlampau
mahal.
Baca Juga:
Sandiaga Uno Sebut Generasi Z dan Y akan Buat Transformasi Digital Lebih Cepat
Video tersebut pun menjadi viral di sosial
media dan menjadi perbincangan publik.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Gibran
Rakabuming Raka, juga turut menanggapi viralnya pedagang di Puncak dan
Malioboro yang memasang harga tak wajar kepada pembeli.
Gibran menyatakan, dalam kurun waktu tiga
bulan ini, khususnya pada bidang kuliner di Solo, dirinya masih belum mendapat
keluhan dari masyarakat terkait adanya harga-harga kuliner di Solo yang dirasa
tidak wajar.