WahanaNews.co | Instruksi
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman pada pasukannya untuk mencopot
baliho Habib Rizieq Syihab (HRS), memicu protes para pendukung Rizieq. Menko
Polhukam Mahfud Md pun angkat bicara.
Baca Juga:
Mahfud MD: Dinamika Politik Indonesia Bergeliat Pasca Putusan MK
Menurutnya, biarlah publik yang merespons peristiwa itu. Dia
tetap akan berkoordinasi dengan internal Kemenko Polhukam.
"Saya tidak merespons ke publik. Biar publik yang
merespons ke publik. Saya koordinasi ke dalam saja. Kebenaran pasti akan
menemukan jalannya," kata Mahfud.
Ketika ditanya mengenai antisipasi bila penurunan baliho
tersebut berbuntut bentrok, Mahfud enggan menjelaskan rinci.
Baca Juga:
Sufmi Dasco Bantah Pihaknya Tawari Jabatan Menteri: Pilihlah Sikap, “Nana Korobi Yaoki”
"Antisipasi itu strategi. Strategi itu tak bisa
diumumkan," imbuh Mahfud.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman
bicara soal viralnya video yang menunjukkan baliho bergambar wajah Habib Rizieq
Syihab diturunkan orang berseragam loreng. Dudung menyatakan penurunan baliho
itu atas perintahnya.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu
perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah
saya itu," kata Dudung, Jumat (20/11/2020).
Dudung menegaskan ada aturan yang harus dipatuhi terkait
pemasangan baliho. Ia meminta tidak ada pihak yang seenaknya sendiri dan merasa
paling benar.
Prajurit TNI Copot Baliho Habib Rizieq di Petamburan, Sempat
Dihalangi Laskar
"Kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum,
harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada
bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia
paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya," tegasnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.