Melki
menampik bahwa ada anggapan DPR yang menciptakan kisruh mengenai vaksin
Nusantara.
"Ini
yang bikin kisruh menjadi ramai begini bukan DPR tapi justru Kepala Badan POM,
apalagi bikin lagi dukungan-dukungan kayak model begitu, ini kan enggak
benar," kata Melki.
Baca Juga:
Viral Remaja Bisa Berjalan Usai Vaksin Nusantara, Pakar IDI Buka Suara
Hal itu
disampaikan Melki untuk menanggapi dugaan politisasi saat sejumlah anggota DPR
menjadi relawan vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Dugaan
politisasi itu salah satunya disampaikan peneliti Forum Masyarakat Peduli
Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, yang mempertanyakan simpang siur kabar soal sejumlah anggota
DPR yang disuntikkan vaksin Nusantara atau sekadar diminta sampel darahnya.
"Maka
kekacauan informasi terkait aksi penerimaan vaksin Nusantara oleh DPR bisa
dianggap sebagai langkah politisasi vaksin oleh DPR. Politisasi ini tentu bukan
tanpa tujuan jika dugaan ini benar," kata Lucius, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/4/2021) lalu.
Baca Juga:
RSPAD: Tim Peneliti Cek Soal Kabar Penerima Vaksin Nusantara Bisa Berjalan Kembali
Menurut
Lucius, bukan tidak mungkin ada kepentingan bisnis yang membuat para wakil
rakyat tampak getol mendukung vaksin Nusantara.
"Bahwa
mungkin saja ada kepentingan bisnis tertentu yang mendorong aksi DPR mendukung
vaksinasi Nusantara ini, saya kira sulit terhindarkan," ujar Lucius. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.