"Saat itu saya sedang mengedit di kamar, dalam daftar acara hanya tertulis fitting dan koreografi. Tiba-tiba saya dihubungi dan mendengar bahwa ada seorang peserta yang menangis karena difoto dan diambil gambar dengan pakaian dalam oleh beberapa pria," kata Rio Motret.
"Saya akhirnya turun dan menemui Eldwen yang sudah ada di sana dan sudah memberikan teguran kepada orang yang melakukan pemotretan tersebut karena Eldwen adalah CEO dan memiliki kewenangan untuk meminta penghapusan foto-foto tersebut," tambahnya.
Baca Juga:
Polisi Tetapkan 1 Tersangka dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe 2023
Kemudian, semua finalis berkumpul dan hasil foto-foto mereka dalam keadaan tidak berbusana diperlihatkan kepada mereka. Pada saat itu, diklaim bahwa finalis telah memberikan persetujuan untuk sesi tersebut.
Penghapusan foto-foto tersebut yang dilakukan di hadapan finalis dilakukan segera setelahnya.
"Kita kumpulkan cewek-cewek ini untuk melihat foto dihapus. Saat difoto mereka tak dikasih lihat foto-fotonya, ada insecure pada diri mereka karena ada jarak 2 jam sampai 4 jam (dari mulai difoto sampai penghapusan foto)," kata Rio Motret.
Baca Juga:
Komnas Perempuan Minta Kelengkapan Berkas Kasus Pelecehan Seksual di Ajang Miss Universe 2023
Sosok SA selaku COO Miss Universe Indonesia 2023 yang diduga memotret para finalis saat body checking disebut melakukan hal tersebut berdasarkan inisiatif sendiri dengan dalih untuk laporan 'ke atas'.
Hal tersebut juga terasa aneh lantaran proses body checking baru dilakukan H-2 malam grand final Miss Universe Indonesia 2023.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.