WahanaNews.co, Jakarta - Ajang kompetisi kecantikan Miss Universe Indonesia 2023 menarik perhatian publik setelah kemucnulan dugaan insiden pelecehan seksual.
Dugaan pelecehan ini terkait dengan skandal pemotretan telanjang yang terjadi selama sesi pemeriksaan fisik para finalis Miss Universe Indonesia.
Baca Juga:
Polisi Tetapkan 1 Tersangka dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe 2023
Secara perlahan, identitas individu yang diduga menjadi otak di balik dugaan pelecehan seksual dan skandal pemotretan telanjang para finalis Miss Universe Indonesia mulai terungkap.
Orang yang dicurigai menjadi tokoh sentral dalam skandal ini diyakini adalah Chief Operating Officer (COO) di Miss Universe Indonesia.
Harus dicatat bahwa COO Miss Universe Indonesia yang diduga terlibat dalam insiden pemotretan pada sesi pemeriksaan fisik adalah seorang wanita dengan inisial SA.
Baca Juga:
Komnas Perempuan Minta Kelengkapan Berkas Kasus Pelecehan Seksual di Ajang Miss Universe 2023
Fakta ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Rio Motret, seorang mantan Direktur Visual Miss Universe Indonesia.
Rio Motret mengungkapkan bahwa COO Miss Universe Indonesia adalah individu yang bertanggung jawab atas pemotretan saat sesi pemeriksaan fisik para finalis.
"Dalam hal ini, perwakilan dari Miss Universe Indonesia yang juga COO memiliki jabatan tersebut. Ia adalah seorang wanita. Jadi, ada seorang wanita yang melakukan tindakan merendahkan wanita lain," ungkap Rio Motret dalam program Pagi Pagi Ambyar di TRANS TV yang dikutip Kamis (10/8/2023).
Selain itu, Rio Motret juga menjelaskan bahwa proses pemeriksaan fisik dalam kontes kecantikan sebenarnya adalah hal yang biasa.
Namun, Rio Motret memastikan bahwa sesi pemeriksaan fisik ini sebenarnya tidak termasuk dalam daftar acara resmi Miss Universe Indonesia 2023.
"Sebenarnya pemeriksaan fisik adalah hal yang umum dalam dunia mode, tapi harus mengikuti prosedur. Secara umum, pemeriksaan fisik seharusnya dilakukan dalam ruangan tertutup, oleh orang dengan jenis kelamin yang sama, memiliki keahlian medis, dan tanpa pengambilan foto. Biasanya hanya ada catatan-catatan tertulis, seperti tanda luka di lokasi tertentu atau keberadaan tato," ungkap Rio Motret.
Eldwen Wang, yang dulunya menjabat sebagai CEO Miss Universe Indonesia 2023, juga mengakui bahwa dia sama sekali tidak mengetahui tentang rencana sesi pemeriksaan fisik ini.
Eldwen menyatakan bahwa dia baru mengetahui tentang acara ini ketika dia mendapatkan laporan bahwa ada finalis yang merasa dilecehkan dan menangis.
"Sejujurnya, kami sebagai orang dalam tidak tahu, itu tidak ada dalam daftar acara resmi," kata Eldwen Wang.
Rio Motret mengungkapkan bahwa saat dugaan pelecehan seksual dalam sesi pemeriksaan fisik tersebut terjadi, ia sedang berada di kamarnya.
Rio Motret juga menyebutkan bahwa orang yang diduga memotret finalis adalah COO Miss Universe Indonesia 2023.
"Saat itu saya sedang mengedit di kamar, dalam daftar acara hanya tertulis fitting dan koreografi. Tiba-tiba saya dihubungi dan mendengar bahwa ada seorang peserta yang menangis karena difoto dan diambil gambar dengan pakaian dalam oleh beberapa pria," kata Rio Motret.
"Saya akhirnya turun dan menemui Eldwen yang sudah ada di sana dan sudah memberikan teguran kepada orang yang melakukan pemotretan tersebut karena Eldwen adalah CEO dan memiliki kewenangan untuk meminta penghapusan foto-foto tersebut," tambahnya.
Kemudian, semua finalis berkumpul dan hasil foto-foto mereka dalam keadaan tidak berbusana diperlihatkan kepada mereka. Pada saat itu, diklaim bahwa finalis telah memberikan persetujuan untuk sesi tersebut.
Penghapusan foto-foto tersebut yang dilakukan di hadapan finalis dilakukan segera setelahnya.
"Kita kumpulkan cewek-cewek ini untuk melihat foto dihapus. Saat difoto mereka tak dikasih lihat foto-fotonya, ada insecure pada diri mereka karena ada jarak 2 jam sampai 4 jam (dari mulai difoto sampai penghapusan foto)," kata Rio Motret.
Sosok SA selaku COO Miss Universe Indonesia 2023 yang diduga memotret para finalis saat body checking disebut melakukan hal tersebut berdasarkan inisiatif sendiri dengan dalih untuk laporan 'ke atas'.
Hal tersebut juga terasa aneh lantaran proses body checking baru dilakukan H-2 malam grand final Miss Universe Indonesia 2023.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]