WahanaNews. co | Spanduk
berisi penolakan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab
terpasang di Kota Medan, dan hari Sabtu (21/11) siang ini masih terlihat. GNPF
Ulama Sumut mengatakan pemasangan spanduk itu merupakan skenario siluman.
Baca Juga:
Pertama di Indonesia, PLN Operasikan Stasiun Pengisian Hidrogen untuk Kendaraan
Spanduk berukuran 3 meter itu berada di Jalan Wiliem
Iskandar simpang Jalan Aksara, Medan. Ada satu buah spanduk penolakan yang
terpasang di tempat ini. Spanduk ini dipasang menggunakan tali di dua tiang
listrik.
Di dalam spanduk terlihat dipasang foto Habib Rizieq yang
diberi tanda silang merah. Di dalam spanduk juga tertulis kata-kata penolakan
terhadap Habib Rizieq. Di bagian bawah spanduk tertulis Aliansi Masyarakat
Sipil untuk Indonesia Hebat.
"Tolak Habib Rizieq, Sumut Bukan Tempat Mu!!!"
tulis spanduk itu.
Baca Juga:
Sukses Produksi Green Hydrogen, Kini PLN Siapkan Stasiun Pengisian Untuk Rantai Pasok Di Sejumlah Daerah
Spanduk penolakan Habib Rizieq terpasang di Medan, GNPF
Sumut menyebut pemasangan spanduk merupakan skenario siluman
Seorang warga yang berada di lokasi, Rudi, mengaku tidak
mengetahui siapa yang memasang spanduk itu. Dia juga tidak mengetahui kapan
spanduk itu terpasang.
"Saya di sini dari pukul 10.00 WIB, saya juga nggak ada
merhatikan kalau spanduk itu ada di situ. Selama di sini saya nggak ada lihat
spanduk itu dipasang," ucap Rudi.
Sementara itu, Wakil Ketua GNPF Ulama Sumut Tumpal
Panggabean menyebut spanduk itu adalah spanduk siluman. Dia menduga spanduk itu
dibuat untuk memecah belah masyarakat Kota Medan.
"Terkait dengan spanduk siluman yang tiba-tiba muncul
pagi hari ini tentang penolakan imam besar Habib Rizieq benar-benar skenario
siluman. Sekarang kelihatan dengan jelas siapa yang memecah belah, siapa yang
memancing, siapa yang bermain di saat Kota Medan ini sedang kondusif,"
kata Tumpal saat dimintai konfirmasi.
Tumpal meminta Pemkot Medan menurunkan spanduk itu. Dia
meminta agar spanduk itu segera diturunkan karena dapat memancing kemarahan.
"Kita minta dengan hormat kepada Pak Wali Kota Medan
agar dapat menertibkan spanduk itu melalui Satpol PP. Kita minta juga pihak
keamanan, pihak kepolisian, Pak Kapolrestabes, Pak Kapolda, spanduk-spanduk
tersebut memancing kemarahan umat Islam. Kami percaya pihak kepolisian, pihak
Wali Kota melalui Satpol PP bisa menyelesaikan itu tanpa umat Islam yang harus
turun membersihkan itu," jelasnya. [qnt]