"Itu artinya kita lebih banyak tumbuh dengan menggunakan
otot dan keringat, tapi tidak menciptakan nilai tambah berdasarkan
inovasi," jelasnya.
Menurut Ani, minimnya kontribusi TPF dalam pertumbuhan PDB
RI disebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia serta tenaga kerja
yang mayoritasnya berada di sektor informal. Selain itu, rendahnya TPF juga
disebab minimnya utilisasi dan adopsi teknologi.
Baca Juga:
Sri Mulyani Bagikan Oleh-oleh Kunjungan Kerja di Washington DC
"Persoalan demografi muda merupakan kekuatan Indonesia.
Namun, kalau kita tidak membuat SDM kita mampu berinovasi dan bisa terus
bekerja dengan teknologi sehingga produktivitasnya naik, maka kita selalu
outcompete," tandasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.