Wamentan Sudaryono menyebut bahwa irigasi menjadi perhatian utama, karena pertanian memerlukan pasokan air yang cukup. Sehingga pemerintah ingin memastikan infrastruktur irigasi ini selesai dan berfungsi dengan baik.
“Irigasi menjadi perhatian utama karena kan kalau orang bertanam itu pasti butuh air. Yang jelas, Kementan ada alokasi irigasi totalnya Rp 12 triliun. Hitungan kita 2 juta hektare lah. Dan Kita ingin irigasi beres semua,” tuturnya.
Baca Juga:
Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Turun Langsung Operasi Pasar Murah di Palembang
Selain itu, Wamentan Sudaryono juga menyoroti pentingnya serapan gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa pengadaan gabah panen di Jawa Tengah pada Maret 2025 sudah menunjukkan kemajuan yang menggembirakan.
“Alhamdulillah realisasi pengadaan gabah panen pada Maret ini, khususnya di Jawa Tengah dari target realisasinya per hari 40 ribu ton sudah terserap 31 ribu ton. Artinya ini sudah 80 persen,” ungkapnya.
Baca Juga:
Kementan Cabut Aturan Rafaksi Pembelian Gabah
Wamentan Sudaryono juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Bulog yang kini lebih responsif dan melakukan perbaikan signifikan dalam sistem kerjanya.
Ia meminta jika ada kendala atau kekurangan dalam pengadaan gabah, laporkan langsung ke Pimpinan Wilayah (Pinwil).
“Kalau masih ada kendala juga silahkan lapor ke saya pasti akan dilakukan respon cepat,” jelasnya.