Memboeka rapat pada
tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di negeri Djakarta. Sesoedahnja mendengar segala
isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini. Kerapatan laloe mengambil
kepoetoesan:
Pertama Kami poetera
dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Baca Juga:
Mabes Polri Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Indeks Pembangunan Pemuda Harus Ditingkatkan
Kedoea Kami poetera
dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga Kami poetera
dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Setelah mendengar
poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan asas ini wadjib dipakai oleh
segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia.
Baca Juga:
Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke-96, Danrem 182/JO Bacakan Amanat Menpora
Mengeloearkan
kajakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar
poetoesannja:
Kemajoean
Sedjarah