WahanaNews.co | Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipandang tak berhasil merebut hati kelompok yang kecewa dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno saat menyampaikan hasil survei.
Pada survei elektabilitas capres yang digelar Parameter Politik dan Politika Research & Consulting, Anies hanya menempati urutan kedua dari 11 nama. Padahal, sebagian besar tokoh yang masuk dalam survei itu merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca Juga:
Hasil Survei SMRC: Pemilih PKS, PKB, Nasdem Pilih Anies di Pilkada Jakarta
"Dari 10 nama ini, orangnya Istana semua, all Jokowi's men, hanya menyisakan Anies Baswedan. Problemnya, orang yang oposan, kritis, yang tidak puas terhadap pemerintah, tidak mampu dikonversi oleh Anies," kata Adi dalam diskusi di Jakarta, Minggu (6/3).
Anies memperoleh skor 7,32 dalam skala 1-10. Dia berada di bawah Ganjar Pranowo yang memperoleh skor 7,51.
Adi mengatakan Anies gagal memanfaatkan suara kelompok-kelompok yang kecewa dengan Jokowi. Suara kelompok-kelompok tersebut justru menyebar ke kandidat lain yang berada dalam pemerintahan.
Baca Juga:
Dua Lembaga Survei Nasional Unggulkan Duet Melki Laka Lena-Jane Natalia Suryanto di Pilgub NTT 2024
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun dianggap gagal memonopoli suara kelompok religius. Anies hanya menempati posisi kedua dalam aspek religiusitas. Dia kalah dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Pemilih Islam itu tidak total ke Anies Baswedan, terdistribusi ke Sandiaga Uno ataupun Prabowo Subianto, tidak otomatis ke Anies Baswedan. Sekali pun Prabowo koalisi dengan pemerintah, sedikit banyak dimaafkan pemilih Islam yang kritis," ujarnya.
Adi menyebut Anies punya pekerjaan rumah meyakinkan kelompok religius dan kelompok yang kecewa dengan pemerintah. Pasalnya, selama ini suara kelompok-kelompok tersebut tersebar ke sejumlah tokoh oposisi, seperti Ustaz Abdul Somad dan Gatot Nurmantyo.