WahanaNews.co | Tahun 2021, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,01
triliun untuk pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Kelima
DPSP itu yakni Danau Toba, Candi Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, serta Manado-Bitung-Likupang.
Baca Juga:
InJourney-BRI Tanam 1.000 Pohon di Pesisir Danau Toba Jelang F1 Powerboat
Menteri
PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, anggaran itu dikucurkan untuk 108 kegiatan
infrastruktur.
Menurut
Basuki, pembangunan infrastruktur pada setiap DPSP direncanakan secara terpadu, baik
penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan
sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui rencana induk.
"Untuk
pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities
dan event, baru promosi besar-besaran," kata Basuki,
dikutip dari siaran pers, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga:
Menpora Berharap Indonesia Punya Pembalap Aquabike Sebelum 2027
Jika
hal itu tidak siap, kata Basuki, wisatawan hanya datang sekali dan tidak akan
kembali lagi.
Prinsipnya
adalah mengubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan
dampak ekonomi lokal dan nasional.
Infrastruktur
DPSP yang dibangun Kementerian PUPR mencakup konektivitas, sumber daya air
(SDA), permukiman, dan perumahan.
Dalam
pelaksanaannya, kegiatan di lima DPSP dilaksanakan sesuai protokol kesehatan
pencegahan penyebaran Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan
menghindari kerumunan.
Untuk
DPSP Danau Toba, anggaran tahun 2021 yang dikucurkan Pemerintah sebesar Rp 1,07
triliun untuk 21 kegiatan.
Kegiatan
itu di antaranya preservasi jalan dan jembatan batas Kabupaten Dairi-Dolok
Sanggul dan penanganan jalan akses wisata rohani di Kabupaten Samosir.
Kemudian,
penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallaga serta peningkatan kualitas
rumah swadaya melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk
pondok wisata (homestay).
Selanjutnya,
untuk DPSP Borobudur digelontorkan anggaran sebesar Rp 900 miliar untuk 19
kegiatan konektivitas, pengendali banjir, serta sarana dan prasarana penunjang
pariwisata.
Sarana
dan prasarana penunjang pariwisata itu berupa preservasi Jalan
Pringsurat-Secan-Keprekan dan prasarana pengendali banjir Sungai Serang di
kawasan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kabupaten Kulon Progo,
Provinsi Jawa Tengah.
Lalu,
untuk DPSP Mandalika, dialokasikan anggaran sebesar Rp 0,95 triliun untuk 17
kegiatan, misalnya pembangunan Jalan Bypass Bandara Internasional
Lombok (BIL)-Mandalika 2 dan penataan kawasan 3 Gili di Lombok Utara.
Kemudian,
dukungan infrastruktur Labuan Bajo sebesar Rp 630 miliar untuk 26 kegiatan
optimalisasi Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Labuan Bajo, pembangunan
pengaman pantai dan Dermaga Loh Buaya di Pulau Rinca, penataan trotoar dan
drainase Jalan Soekarno Atas, serta penataan kawasan wisata Goa Batu Cermin.
Sedangkan
DPSP Manado-Bitung-Likupang dikucurkan anggaran sebesar Rp 480 miliar digunakan
untuk 25 kegiatan, di antaranya penanganan Jalan Girian-Likupang dan penataan
kawasan Pantai Malayang Kota Manado.
Dukungan
infrastruktur pada setiap DPSP diharapkan mampu menciptakan penataan ruang
publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah demi
menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Sektor
pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka
lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal," tuntas
Basuki. [dhn]