WahanaNews.co, Jakarta - Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi selama setengah tahun terakhir terjaga di atas 80 persen.
"Tingkat kepuasan publik yang terjaga di atas 80 persen menyiratkan bahwa capres-cawapres paling pro-keberlanjutan yang bakal dipilih,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Sabtu (16/12/2023).
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
Di antaranya sebanyak 10,0 persen bahkan menyatakan sangat puas soal kinerja Jokowi. Hanya 17,1 persen yang merasa tidak puas, termasuk 0,8 persen yang menyatakan tidak puas sama sekali, dan sisanya 0,8 persen tidak tahu/tidak jawab.
Ditarik dua tahun ke belakang, tingkat kepuasan terhadap Jokowi tidak pernah berada di bawah angka 75 persen. Bahkan sejak survei bulan Juni 2023, tingkat kepuasan stabil dan naik tipis pada kisaran 81-82 persen.
Bila dilihat dari konteks tahun politik menuju gelaran Pemilu 2024, tingginya tingkat kepuasan publik menunjukkan aspirasi yang kuat akan keberlanjutan program-program Jokowi yang telah dikerjakan selama dua periode berjalan.
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
Sementara itu masyarakat Indonesia akan dihadapkan pada proses pergantian kepemimpinan nasional seiring bakal berakhirnya masa jabatan Jokowi pada Oktober tahun depan. Publik tentu akan lebih banyak memilih pemimpin berikutnya yang lebih kuat menjanjikan keberlanjutan.
Menurut Leonard, kontestasi pilpres yang diikuti tiga pasang capres-cawapres memperlihatkan terjadinya adu gagasan antara visi keberlanjutan dengan wacana perubahan.
Di tengah bercampur-baurnya gagasan perubahan dan keberlanjutan ataupun variasinya, publik mesti lebih cermat dalam menguji sejauh mana keberpihakan masing-masing kandidat dan kekuatan politik pengusungnya soal dukungan atas keberlanjutan.