Namun demikian, keberadaan pasti kapal selam
tersebut masih belum diketahui.
"Unsur-unsur kita yang melaksanakan
pendeteksian, dan unsur-unsur lain, akan berusaha keras, karena kedalaman laut
yang dideteksi adalah kedalaman 850 meter," kata Yudo, dalam jumpa pers di
Bali, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Halmahera Barat, Ada Pantai yang Bisa Mengusir Kegalauan Pengunjungnya
Dalam upaya pencarian itu, TNI mendapatkan
bantuan dari negara lain, seperti Australia, Singapura hingga Amerika Serikat.
"Untuk kapal-kapal yang memiliki peralatan
seperti Singapura, dia memiliki alat yang bisa mencakup kedalaman 900-1000
meter. Kita tempatkan bersama KRI Rigel, jika itu terbukti Nanggala, kita
tindaklanjuti dengan peralatan yang dimiliki oleh Singapura," kata Yudo.
Baca Juga:
Serahkan Rumah Pada Ahli Waris KRI Nanggala 402, Bupati Sidoarjo Dampingi Menhan Prabowo
Siapkan 2 Skenario Evakuasi
Untuk melakukan upaya evakuasi itu, Yudo
mengatakan, ada dua skenario yang telah disiapkan.
Pertama, dengan metoda diembus. Yaitu,
memasukan selang pada pipa yang terdapat pada kapal selam untuk kemudian
diangkat naik.