WahanaNews.co | Terminal Kalideres merupakan terminal tipe A yang melayani bus antar kota antar provinsi (AKAP).
Terminal ini terus berbedah menjadi terminal percontohan seperti terminal di Blok M, Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Revi Zulkarnaen Harap Pemerintah Rampungkan Integrasi Transportasi di Jakarta
Sejumlah upaya pun dilakukan agar terminal yang telah direvitalisasi pada Desember 2023 itu siap menjadi terminal percontohan bagi terminal lainnya di Indonesia.
Kepala Terminal Bus Kalideres, Revi Zulkarnaen mengungkapkan hal tersebut saat ditemui WahanaNews.co di ruangannya, Rabu (24/7/2024).
“Hari ini kita dikunjungi oleh Kepala Terminal Bekasi Induk Bekasi di Bekasi Kota dan Kepala Seksi UPT Terminal. Kita berbagi pengalaman dalam pengelolaan terminal mulai dari pengelolaan penumpang, pengaturan bus antar kota antar provinsi, pengelolaan kios atau pedagang sehingga penumpang bisa nyaman berada di terminal sebelum melakukan perjalanan,” kata Revi usai menerima Hermawan, Kepala Terminal Bekasi Kota, Rabu (24/7/2024).
Baca Juga:
Jadi Salah Satu Titik Penilaian Adipura 2024, Terminal Kalideres Intens Berbenah
Menurut Revi, kedatangan mereka untuk melihat langsung bagaimana pelayanan yang dilakukan pihaknya kepada penumpang, pihak PO, serta pedagang untuk bisa diterapkan di Terminal Induk Bekasi di Bekasi Kota.
Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen. (Foto: WahanaNews/Tio)
“Memang wilayah kita berbeda, artinya aturannya pun berbeda. Kita di sini berdasarkan gubernur atau provinsi. Sedang mereka kan Kota Bekasi. Tapi paling tidak ada yang bisa diterapkan bersama-sama terutama dalam hal pelayanan kepada penumpang,” tambah Revi.
Revi juga menyampaikan hingga saat ini Terminal Kalideres terus melakukan pemeriksaan tes urine kepada sopir bus AKAP setiap bulan selama satu minggu untuk menjamin kesehatan pengemudi dalam membawa penumpang menuju tujuan masing-masing.
“Kegiatan tes urine ini dilakukan tidak hanya saat perayaan ataupun liburan nasional atau keagamaan. Kita lakukan rutin setiap bulan selama satu minggu,” ungkapnya.
Revi menjelaskan pemeriksaan tes urine ini berkat kerja sama antara Dishub Provinsi DKI Jakarta terutama UPT Terminal dengan Dinas Kesehatan dan BNN Provinsi.
Selama satu minggu itu, dokter dibantu perawat dari setiap Puskesmas di Jakarta Barat secara bergantian melakukan pemeriksaan tes urine mulai dari jam 08.00 pagi hingga 16.00 WIB.
Jika dalam pemeriksaan ternyata ada sopir terindikasi positif menggunakan narkoba atau sejenisnya, kata Revi, akan dilakukan pemeriksaan ulang dan akan ditindaklanjuti ke Polsek Kalideres melalui Pospol Terminal.
“Perusahaan PO bus-nya kita panggil agar sopir tersebut tidak diberangkatkan dulu dan segera mencarikan sopir pengganti sehingga bus bisa kembali diberangkatkan. Namun, alhamdulilah sampai sekarang sopir atau pengemudi belum pernah ada yang positif menggunakan narkoba atau sejenisnya,” jelas Revi.
Ia menjelaskan selama ini rata-rata sopir yang diperiksa kebanyakan terindikasi hipertensi. Untuk kondisi ini, dokter biasanya memberikan obat dan meminta sopir untuk istirahat, serta menunggu beberapa saat.
“Jika kondisinya sudah normal, biasanya dokter memperbolehkan sopir melanjutkan perjalanan,” pungkas Revi.
[Redaktur: Zahara Sitio]