WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pergantian Sri Mulyani dari kursi Menteri Keuangan RI mengejutkan publik, namun Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan hal itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Sri Mulyani sempat mendatangi Presiden Prabowo untuk meminta mundur setelah rumah pribadinya dijarah oleh oknum saat demo besar-besaran dua pekan lalu.
Baca Juga:
Putra Menkeu Baru Picu Kontroversi Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Profil Lengkap Yudo Sadewa
“Jadi bapak presiden selaku Kepala Negara dan Pemerintahan kita semua paham beliau memiliki hak prerogatif, atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” ujar Prasetyo ketika ditanya wartawan terkait pergantian Sri Mulyani, apakah dicopot atau memilih mundur.
Prasetyo menambahkan ada banyak pertimbangan terkait lengsernya Sri Mulyani dari posisi Menteri dan kembali menegaskan itu merupakan ranah prerogatif Presiden Prabowo.
Sri Mulyani digantikan oleh Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Baca Juga:
Usai Reshuffle Kabinet, KPK Minta Menteri Baru Segera Lapor Kekayaan
Presiden Prabowo Subianto diketahui melakukan reshuffle terhadap personel Kabinet Merah Putih, hal ini diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
“Atas berbagai pertimbangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus menerus oleh bapak presiden, maka pada sore ini sekaligus bapak presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” jelas Prasetyo.
Daftar kementerian yang menterinya diganti meliputi: Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga, sementara Kementerian Haji menjadi kementerian baru.
“Untuk keenam kementerian yang kami sebutkan, satu adalah kementerian yang baru, lima adalah kementerian yang terjadi perubahan susunan yang menjabat, maka pada sore ini akan dilakukan pelantikan di Istana Negara,” tambah Prasetyo.
“Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga keputusan ini membawa kebaikan bagi bangsa, negara, dan masyarakat,” tutup Prasetyo.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]