WahanaNews.co, Jakarta - Aksi Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua yang brutal dan sadis kembali terjadi di Kali Ei Kabupaten Yahukimo.
Pasca kejadian pembantaian dengan korban 7 masyarakat meninggal dunia dan sebelas orang luka, hari ini Tim Gabungan yang dipimpin Mayor HR dari Satgas Yonif 7 Marinir dan Kodim 1715/YHK di bawah kendali Dansatgas Yonmar 7, melakukan pengejaran dan penyisiran serta berhasil mengevakuasi dua puluh satu warga masyarakat yang ada di Kali Ei Kab Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (18/10/2023).
Baca Juga:
Polri Tetap Gunakan Istilah KKB, Beda dengan TNI
Sebelumnya telah diberitakan, pada Senin (16/10) sejumlah 30 orang KST Papua menyerang area penambangan emas illegal yang ada di Kali Ei, Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Tujuh warga yang merupakan pendulang emas tewas dibunuh, dan warga masyarakat lainnya berupaya menyelamatkan diri. KST ini merupakan pimpinan Asbak Koranue, bagian dari kelompok Egianus Kogoya.
Senjata mereka 1 senapan SS1 V2, panah, dan parang. Selain membunuh, KST juga membakar 3 ekskavator, 2 truk, dan Kamp pendulangan.
Baca Juga:
Aparat Terus Kejar Pelaku Penembakan 2 Anggota TNI Di Maybrat Papua
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan bahwa, pasca kejadian pembantaian oleh KST tersebut, Personel gabungan yang dipimpin Mayor HR, baik dari unsur TNI dan jajaran Polri langsung berangkat menuju wilayah Kali Ei. Setibanya di Pos Brimob Kali Kolop, Tim Gabungan TNI-Polri melaksanakan koordinasi tentang situasi dan kondisi di wilayah Kali Ei.
"Tim Gabungan bergerak menuju Kali Ei dan Kali Kuk untuk memastikan keberadaan masyarakat yang menyelamatkan diri dari pembantaian KST tersebut," ucapnya.
Dari laporan di lapangan, Tim gabungan TNI berhasil memantau pergerakan KST, terpantau kurang lebih 20 orang KST Papua dengan membawa 5 pucuk senjata, 2 senjata organik jenis Sniper dan SS1 serta 3 pucuk senjata rakitan, mereka bergerak menjauh menuju ke arah ketinggian/gunung.