Panglima TNI
menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sudah membuat kebijakan untuk membangun
beberapa lokasi Isoter dan dilengkapi alat kesehatan.
Nantinya TNI dan
Polri juga akan mengerahkan tenaga kesehatan dari TNI dan Polri di tempat
Isoter dan juga akan melaksanakan tracer secara digital dan tracer di
lapangan di setiap Kecamatan.
Baca Juga:
Dalam rangka Memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Polres Subulussalam Laksanakan Olahraga Bersama
"Mudah-mudahan
dengan aplikasi Silacak ini kegiatan tracing kita bisa tinggi, sehingga positif
rate-nya bisa turun, saat ini masih 20 sampai 25% dan harapan kita bisa di
angka 5%", ucapnya.
Baca Juga:
Siaga Merah di Kualanamu: Ancaman Bom Guncang Bandara, Jemaah Haji Dievakuasi
Sementara di Wisma
Atlet Jalak Harupat, Panglima TNI di hadapan awak media menyampaikan bahwa saat
ini kasus aktif di Indonesia masih cukup tinggi, oleh sebab itu seluruh
komponen harus bekerja bersama-sama secara serius untuk menangani pandemi
Covid-19. "Ada pelajaran yang berharga ketika lebaran tahun ini
yaitu dua minggu setelah lebaran kasus aktif melonjak", ungkapnya.
"Ada beberapa
yang harus dilakukan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yaitu
melaksanakan tracing kontak,vaksinasi dan yang terakhir melaksanakan pembagian
obat," pesan Panglima TNI.