Panglima TNI
menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sudah membuat kebijakan untuk membangun
beberapa lokasi Isoter dan dilengkapi alat kesehatan.
Nantinya TNI dan
Polri juga akan mengerahkan tenaga kesehatan dari TNI dan Polri di tempat
Isoter dan juga akan melaksanakan tracer secara digital dan tracer di
lapangan di setiap Kecamatan.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
"Mudah-mudahan
dengan aplikasi Silacak ini kegiatan tracing kita bisa tinggi, sehingga positif
rate-nya bisa turun, saat ini masih 20 sampai 25% dan harapan kita bisa di
angka 5%", ucapnya.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Sementara di Wisma
Atlet Jalak Harupat, Panglima TNI di hadapan awak media menyampaikan bahwa saat
ini kasus aktif di Indonesia masih cukup tinggi, oleh sebab itu seluruh
komponen harus bekerja bersama-sama secara serius untuk menangani pandemi
Covid-19. "Ada pelajaran yang berharga ketika lebaran tahun ini
yaitu dua minggu setelah lebaran kasus aktif melonjak", ungkapnya.
"Ada beberapa
yang harus dilakukan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yaitu
melaksanakan tracing kontak,vaksinasi dan yang terakhir melaksanakan pembagian
obat," pesan Panglima TNI.